Pemerintah Perlu Perbaiki Penanganan Data Kebutuhan dan Produksi Pangan
negara produsen pangan tak mau ekspor, mementingkan kepentingan nasional seperti yang dilakukan Vietnam dan India
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Pemerintah Perlu Perbaiki Penanganan Data Kebutuhan dan Produksi Pangan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/panen-padi-di-area-persawahan-yang-mulai-tergerus-perumahan_20200131_214334.jpg)
Selama ini untuk pilar distribusi dan manajamen stok pangan hanya menggunakan data Bulog.
"Kita tidak melihat cadangan data yang ada di masyarakat, di pabrik, karena cadangan di Bulog 20 persen saja dari total produksi di luar, kita perlu data ini perkuat," imbuhnya.
Edukasi ke Petani
Guntur menambahkan, petani juga perlu diedukasi agar tidak menjual seluruh panenan gabahnya ke tengkulak agar punya cadangan pangan.
"Ketika petani panen jangan jual seluruh gabah, separuh jual dan simpan, kalau petani punya cadangan maka akan lebih kuat dan tahan cadangan pangan. Ini kearifan lokal memperkuat ketahanan pangan," imbuhnya.
Heru Hendratmoko, President Commissioner PT Media Lintas Inti Nusantara mengatakan, sektor pangan seharusnya menjadi sektor yang istimewa untuk menopang ekonomi nasional.
"Kita masih ingat, kepanikan pemerintah di awal Covid-19 adalah kekurangan pangan, karena setiap tahun kita mengimpor pangan berupa beras 1,5 sampai 2 juta ton," ujar Heru.
Penurunan Area Tanam
Heru juga menyoroti penurunan signifikan area tanam di tengah kenaikan populasi penduduk dan konsumsi pangan.
"Satu juta hektar hilang karena pembangunan perumahan dan lain-lain. Kerusakan kerusakan lahan pangan di daerah selama ini minim penanganan oleh Pemda. Jalur distribusi juga masih panjang, ada faktor geografis, dari petani ke pengepul, tengkulak," ungkap Heru.
Dia juga menilai ada tumpang tindih oleh BUMN pangan.
"Banyak BUMN bersaing untuk komoditas sama, meskipun ada mandatori, lebih banyak pada saat sama membukukan keuntungan tiap tahun jadi mirip swasta. Gula diserbu banyak BUMN begitu juga beras Bulog," beber Heru.
Dia menegaskan, ketahanan pangan nasional tak cuma beras. Selama ini ada tren pengurangan produk pangan berbahan karbohidrat di kawasan perkotaan, tapi hal itu tidak menghilangkan konsumsi masyarakat terhadap beras.
Heru menyarankan agar setiap daerah mengembangkan produk unggulannya agar tercipta ketahanan pangan nasional dengan produk pangan yang beragam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.