Mandiri Syariah Catat Laba Bersih Rp 1,43 Triliun Per Desember 2020
PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mencatat laba bersih sebesar Rp 1,43 triliun per Desember 2020, atau naik 12,51 persen secara tahunan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mencatat laba bersih sebesar Rp 1,43 triliun per Desember 2020, atau naik 12,51 persen secara tahunan jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Direktur Utama Mandiri Syariah Hery Gunardi mengatakan, ini merupakan capaian positif di tengah situasi menantang akibat pandemi virus corona (Covid-19).
"Alhamdullilah, kami bersyukur atas semua pencapaian positif sepanjang 2020," ujar Hery, dalam keterangan resminya terkait laporan kinerja keuangan Mandiri Syariah sepanjang 2020, Jumat (29/1/2021).
Selain membukukan kenaikan laba bersih, perusahaan juga mencatat kinerja positif secara keseluruhan dengan pertumbuhan aset, pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang signifikan dengan kualitas pembiayaan yang tetap terjaga.
Baca juga: Ekonomi Belum Stabil, APINDO: Tak Semua Pengusaha Mau Ikut Vaksinasi Mandiri
Sementara itu, Direktur Finance, Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho menjelaskan secara keseluruhan, raihan laba bersih Mandiri Syariah pada 2020 ditopang pertumbuhan pembiayaan dan membaiknya rasio pendanaan murah yang dikelola perusahaan.
"Pembiayaan Mandiri Syariah tahun lalu tumbuh 10,43 persen secara tahunan dari Rp 75,54 triliun menjadi Rp 83,43 triliun," kata Ade.
Kemudian, DPK kelolaan Mandiri Syariah naik 12,80 persen secara tahunan, dari Rp 99,81 triliun menjadi Rp 112,58 triliun.
Pembiayaan Mandiri Syariah yang tumbuh positif ini didorong kontribusi kenaikan pembiayaan segmen retail sebesar 18,41 persen secara tahunan menjadi Rp 53,24 triliun.
Baca juga: BLT UMKM Rp 2,4 Juta Cair, Penyaluran Bantuan Lewat Bank BRI, BNI dan BSM, Simak Cara Dapatnya
Kinerja positif pembiayaan segmen retail ini didukung produk layanan berbasis emas seperti cicil emas dan gadai emas yang naik 32,23 persen secara tahunan menjadi Rp 3,94 triliun.
Serta pembiayaan consumer yakni pembiayaan mitraguna, pembiayaan pensiunan, pembiayaan kepemilikan kendaraan dan rumah yang naik 29,13 persen menjadi Rp 39 triliun selama 2020.
"Adapun untuk segmen corporate banking naik 4,83 persen yoy (secara tahunan) menjadi Rp 23,43 triliun," jelas Ade.
Terkait kualitas pembiayaan, Mandiri Syariah mampu mengimbangi pertumbuhan pembiayaan yang solid sepanjang 2020 dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang terjaga, di mana NPF Netto tercatat 0,72 persen dan NPF gross sebesar 2,51 persen.