Dampak Covid-19 Belum Reda, BPS Catat Inflasi Januari 2021 0,26 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2021 sebesar 0,26 persen secara bulanan (month to month).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2021 sebesar 0,26 persen secara bulanan (month to month).
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan nilai inflasi ini berjalan lambat dampak dari Covid-19 yang belum reda.
"Laju inflasi kita lambat dibandingkan Desember 2020 yakni 0,45 persen. Dibandingkan Januari 2020 juga lebih lambat yang pada waktu itu sebesar 0,39 persen," kata Suhariyanto dalam paparan virtual, Senini (1/2/2021).
Baca juga: Terendah Sepanjang Sejarah, Inflasi 2020 Sebesar 1,68 Persen
Sedangkan secara tahunan, inflasi pada Januari 2021 tercatat sebesar 1,55 persen (year-on-year/yoy) kembali lebih lambat dibandingkan periode yang sama yakni 2,68 persen.
"Kita tahu selama pandemi mobilitas berkurang, roda ekonomi bergerak lambat, berpengaruh ke pendapatan, dan pada akhirnya berpengaruh ke permintaan," tuturnya.
Suhariyanto menjelaskan sepanjang Januari 2021 seluruh kelompok pengeluaran mengalami andil inflasi, kecuali kelompok pengeluaran transportasi.
Baca juga: Awal Tahun Depan, Indonesia Diprediksi Alami Inflasi Lebih Tinggi Dibandingkan 2020
"Kelompok pengeluaran transportasi mengalami deflasi sebesar minus 0,30 persen dan memberi andil minus 0,3 persen," terangnya.
BPS mencatat beberapa komoditas yang memberikan andil besar terhadap inflasi antara lain cabe rawit (0,08 persen), ikan segar (0,04 persen), tempe (0,03 persen), dan tahu mentah (0,02 persen).