Perbankan Syariah Tumbuh Lebih Stabil Ketimbang yang Konvensional
"Bahwa perbankan syariah berhasil tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan konvensional, ini patut kita syukuri alhamdulillah," kata Jokowi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kinerja keuangan perbankan syariah yang dinilai mencatat pertumbuhan stabil di tengah ketidakpastian akibat pandemi virus corona (Covid-19).
"Alhamdulillah, di tengah krisis pandemi Covid-19, saya senang bahwa kinerja perbankan syariah Indonesia tetap mencatat pertumbuhan yang stabil," ujar Jokowi, saat meresmikan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/2/2021) siang.
Menurut Jokowi, perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan bisnis yang jauh lebih baik dibandingkan perbankan konvensional.
"Bahwa perbankan syariah berhasil tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional, sekali lagi ini patut kita syukuri alhamdulillah," kata Jokowi.
Baca juga: Hasil Merger 3 Bank, Total Aset Akumulatif Bank Syariah Indonesia Rp 240 Triliun
"Satu, sisi aset naik 10,97 persen secara tahunan (year on year), sementara bank konvensional naiknya 7,7 persen, artinya bank syariah lebih tinggi (pertumbuhannya)," kata Jokowi.
Begitu pula jika dilihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah yang tumbuh 11,56 persen year on year (yoy).
Baca juga: Resmi Diluncurkan, Bank Syariah Indonesia Diminta Bisa Sejahterakan Umat dan Rakyat
"Dari sisi dana pihak ketiga, tumbuhnya 11,56 persen secara tahunan, sedikit juga di atas bank konvensional yang sebesar 11,49 persen," papar Jokowi.
Sedangkan untuk segi pembiayaan, pertumbuhannya jauh melampaui perbankan konvensional.
Baca juga: Ini Filosofi Logo Bank Syariah Indonesia, Lima Sila Pancasila dan Lima Rukun Islam
"Dari sisi pembiayaan tumbuh 9,42 persen secara tahunan, jauh lebih tinggi dari bank konvensional yang hanya tumbuh 0,55 persen, indikator-indikator seperti ini saya kira patut kita catat," tegas Jokowi.
Ia optimis perkembangan ekosistem ekonomi syariah bisa berlangsung cepat dan memberikan dampak positif tidak hanya bagi kesejahteraan umat, namun juga seluruh masyarakat Indonesia.
"Dengan data seperti itu, saya meyakini insya Allah bahwa ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh sangat cepat, akan berkontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan masyarakat kita," pungkas Jokowi.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk yang merupakan bank hasil penggabungan (merger) tiga bank BUMN meliputi Bank BRISyariah, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri saat ini memiliki total aset sebesar Rp 240 triliun per Desember 2020.
Ketua Project Management Office PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi mengatakan total pembiayaan sebesar Rp 157 triliun, total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun dan total modal inti sebesar Rp 22,6 triliun.
"Sebagai bank hasil penggabungan, pada posisi Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset sebesar 240 triliun," jelas Hery.
BSI didukung 1.200 kantor cabang dan 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.