Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kata Analis Soal Penyebab Jebloknya Kinerja 2020 dan Prospek Saham Bank BUMN di 2021

Anjloknya laba bersih ketiga bank BUMN itu dipicu membengkaknya biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) atau provisi.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kata Analis Soal Penyebab Jebloknya Kinerja 2020 dan Prospek Saham Bank BUMN di 2021
Warta Kota/Alex Suban
ILUSTRASI. Anjloknya laba bersih bank BUMN di tahun 2020 dipicu membengkaknya biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) atau provisi. (Warta Kota/Alex Suban) 

Seiring dengan membaiknya perekonomian, industri perbankan diproyeksi juga akan kembali pulih.

Kinerja perbankan, terutama dari sisi laba, bakal ikut terdongkrak.

Apalagi, kata Kiswoyo, di tahun 2020, banyak bank sudah melakukan pencadangan kerugian dalam jumlah besar.

Karena itu, menurut Kiswoyo, saham-saham bank Himbara masih layak koleksi.

Dia menyebut, saham Bank BNI (BBNI), BRI (BBRI), dan Bank Mandiri (BMRI) masih akan terus mendaki.

"Saya merekomendasikan buy untuk saham BBNI dengan target harga hingga akhi tahun ini Rp 7.000, BBRI Rp 5.000 dan BMRI Rp 8.000," kata Kiswoyo.
Senada dengan Kiswoyo, Suria Dharma juga merekomendasikan buy untuk saham emiten bank Himbara.

Untuk saham BBNI, Suria memproyeksi target harga saham bank berlogo 46 ini ada di level Rp 8.500, BBRI Rp 5.700 dan BMRI Rp 8.000.

Berita Rekomendasi

"Kebijakan vaksinasi Covid-19 akan mendukung pergerakan harga saham emiten perbankan," tandas Suria.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas