Selama Satu Tahun, BTN Salurkan KPR Subsidi Senilai Rp 120,7 Triliun
Kinerja penyaluran tersebut ditopang oleh kredit korporasi sebesar Rp 11,94 triliun dan kredit konsumer senilai Rp 5,11 triliun
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) telah menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi pada 2020 sebesar Rp 120,72 triliun, naik 8,63 persen dibanding tahun sebelumnya.
Plt. Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, dengan catatan positif KPR subsidi membuat kredit perumahan BTN secara total naik sebesar 2,29 persen menjadi Rp234,78 triliun.
Baca juga: BTN: Sektor Perumahan Tumbuh di Pasar Hunian Pertama
"Di segmen kredit non perumahan, BTN tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp25,32 triliun," ujar Nixon saat paparan kinerja BTN secara virtual, Senin (15/2/2021).
Menurutnya, kinerja penyaluran tersebut ditopang oleh kredit korporasi sebesar Rp 11,94 triliun dan kredit konsumer senilai Rp 5,11 triliun.
Dengan total penyaluran tersebut, kata Nixon, kredit BTN mencapai Rp260,11 triliun atau naik 1,68 persen dari sebelumnya Rp255,82 triliun.
Baca juga: Kolaborasi Antara Bank BTN, Sipoa, dan INKOPPOL, Bamsoet Dukung Pengadaan Hunian bagi Anggota Polri
Terkait kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) net Bank BTN tercatat sebesar 2,06 persen, turun 90 bps dari 2,96 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.
Lebih lanjut Nixon mengatakan, seiring proyeksi sektor properti akan bertumbuh positif pada tahun ini, maka perseroan membidik pertumbuhan laba bersih 2021 pada kisaran 50 persen sampai 70 persen.
Baca juga: Pria Asia Jadi Korban Perampokan di Depan Bank of America, Uang 15 Ribu Dolar Amblas
Untuk mencapai target tersebut, BTN menargetkan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh pada kisaran 7 persen sampai 9 persen.
"Dengan proyeksi dan potensi yang ada meskipun masih di tengah pandemi, laba bersih perseroan tahun 2021 dapat tetap tumbuh pada kisaran Rp2,5 triliun - Rp2,8 triliunsecara tahunan,” ujar Nixon.