Bocoran Mendag Lutfi Terkait Cara Berbisnis agar Laris Manis Saat Pandemi
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memberikan bocoran terkait cara berbisnis agar laris manis saat
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memberikan bocoran terkait cara berbisnis agar laris manis saat pandemi Covid-19.
Sebagai mantan pengurus di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), dia menyarankan gunakan sistem digital.
"Kalau saya terus terang, semua yang berbasis digital ini akan menjadi suatu terobosan luar biasa. Kalau saya membaca bagaimana Gojek pada 2017 jual martabak di Jakarta Rp 500 miliar setahun," ujarnya dalam wawancara virtual dengan Tribun Network, Selasa (16/2/2021).
Menurut dia, pedagang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masih sedikit yang terjun ke platform digital, sehingga pendapatan bisa sangat besar.
Baca juga: Kisah Inspiratif UKM Sepatu Prabu Mampu Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
"Saya tanya sekarang, berapa tukang martabak yang jualan di Gojek? Paling 200 pedagang, kalau 200 pedagang dibagi Rp 500 miliar ini jangan-jangan pendapatan per bulannya jauh lebih tinggi daripada menteri," katanya.
Cuma masalahnya adalah karena ini era kolaborasi, maka pedagang mesti jual martabak yang enak jika tidak mau ditinggal pelanggan.
Baca juga: Menjalankan Bisnis Perdagangan Online di Tengah Pandemi Covid-19
"Kalau tidak enak pasti tidak laku karena ini kolaborasi, ini adalah era baru. Bisa dibayangkan juga, sekarang ada di Bintaro jual pisang madu, penjualannya Rp 150 juta per hari, kalau Rp 150 juta itu pisangnya Rp 50 juta atau Rp 20 juta, ongkos pisangnya satu hari itu berapa truk?" pungkasnya.Lutfi.