Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendag Lutfi: Eksportir Masih Hadapi Kendala Perizinan dan Pasar Luar Negeri

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menilai banyak pengusaha eksportir masih dihadapkan pada rumitnya perizinan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mendag Lutfi: Eksportir Masih Hadapi Kendala Perizinan dan Pasar Luar Negeri
dok.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menilai banyak pengusaha eksportir masih dihadapkan pada rumitnya perizinan.

Padahal selepas mengurus izin pengusaha harus berjuang lagi mencari market.

"Jadi pengusaha sesudah mengurus izin mereka akan dihadapkan sulitnya mencari market. Kemudian setelah marketnya dicari bagaimana dapat dibayar oleh pembelinya," kata Lutfi dalam peresmian Program 500 Ribu Eksportir, Rabu (17/2/2021).

Mendag juga menekankan ada kualitas produk di Indonesia cukup menjadi catatan serius karena daya saingnya kalah dari negara-negara Asia lainnya.

Menurutnya, persoalan ini yang menyebabkan pengusaha sulit bisa memeroleh pasar global.

"Perbedaan daripada kualitas karena tidak sesuai dengan yang dijanjikan, orang korea menolak untuk membayar. Begitu menolak membayar  selesai ceritanya. Saya punya Dirjen pengembangan ekspor nasional, pengin tahu berapa lama bisa diselesaikan," ucap Lutfi.

Baca juga: KJRI Istanbul Resmikan Kantor Komunitas Eksportir Muda Indonesia dan Toko Produk Indonesia di Turki

Berita Rekomendasi

Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menuturkan akan bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk meningkatkan eksportir lokal utamanya para pelaku UMKM.

Baca juga: KKP dan DPR Sepakat Cabut Izin Eksportir Benih Lobster yang Salahi Aturan

Pemerintah mematok peningkatan eksportir hingga 500 ribu eksportir sampai 2030.

Mendag mengaku menyediakan waktu khusus untuk pertemuan dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan jajarannya agar persoalan perizinan dapat ditangani bersama.

"Minggu depan kita duduk sama-sama, kalau Pak Teten kosong aya juga enggak keberatan rapat di tempatnya Pak Menteri. Biar kita bongkar permasalahannya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas