Pandemi Covid-19 Telah Dorong Nasabah Perbankan Beralih ke Layanan Digital
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020, telah mengubah gaya hidup manusia dalam menggunakan layanan perbankan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020, telah mengubah gaya hidup manusia dalam menggunakan layanan perbankan.
Executive Vice President IT Strategy & Governance Division BRI, Hermanudin mengatakan, mendorong nasabah beralih ke pelayanan sistem digital perbankan merupakan hal yang sulit.
Namun, setelah adanya pandemi, nasabah mulai memasuki sistem digital dengan cepat dan mengurangi transaksi di kantor cabang, maupun Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Baca juga: Rabu Sore, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 14.020 per Dolar AS, Berikut Kurs di 5 Bank
Baca juga: Perbankan Diminta Genjot Penyaluran Kredit ke UMKM
Baca juga: Perbankan Diminta Genjot Penyaluran Kredit ke UMKM
"Jadi sebenarnya, secara tidak langsung Covid-19 membantu untuk transformasi nasabah. Dari sebelumnya sistem tunai, sekarang transaksi elektronik," papar Hermanudin saat acara bertema The Importance of Hybrid Cloud Enhancing Banking Services in The New Normal and Digital Era, secara virtual, Kamis (18/2/2021).
Berdasarkan data perseroan sejak Januari-Desember 2020, nasabah BRI yang menggunakan layanan mobile banking meningkat 400 persen, dan transaksinya pun melonjak sekitar 400 persen.
"Tadinya sangat sulit, tapi Covid-19 ini malah membantu percepat pengalihan ke pelayanan digital," ucapnya.
Hermanudin pun menyebut, pertumbuhan nasabah perbankan yang beralih ke sistem digital secara nasional juga mengalami peningkatan.
"Online banking di masa pandemi meningkat 31 persen, mobile banking 37 persen, yang datang ke cabang menurun 52 persen. Ini bukan terjadi di Indonesia saja, tetapi negara lainnya juga mengalami pertumbuhan," paparnya.