Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Maskapai dan Pengelola Bandara Berharap GeNose C19 Bisa Diimplementasikan di Transportasi Udara

INACA menyampaikan para pelaku transportasi udara mengharapkan GeNose C19 ini dapat diaplikasi untuk para calon penumpang pesawat.

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Maskapai dan Pengelola Bandara Berharap GeNose C19 Bisa Diimplementasikan di Transportasi Udara
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Calon penumpang kereta api menjalani layanan deteksi Covid-19 dengan metode GeNose C19 (Gajah Mada Electric Nose Covid-19) di Stasiun Bandung, Jalan Kebon Kawung, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (15/2/2021). PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai menerapkan tes GeNose C19 bagi calon penumpang di Stasiun Bandung dengan tarif Rp 20.000, sebagai salah satu syarat perjalanan kereta api jarak jauh untuk mengantisipasi terjadi kerumunan kepadatan pelayanan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia National Air Carriers Association (INACA), menilai layanan pemeriksaan Covid-19 menggunakan alat GeNose C19 sebagai syarat penumpang melakukan perjalanan pada transportasi udara berjalan lancar.

Terkait hal tersebut, INACA menyampaikan para pelaku transportasi udara mengharapkan GeNose C19 ini dapat diaplikasi untuk para calon penumpang pesawat.

Ketua UMUM INACA Denon Prawiraatmadja menyebutkan, GeNose C19 ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan dan disetujui oleh Satgas Covid-19 dan sudah diuji untuk menyaring Covid-19 pada simpul transportasi.

Baca juga: Sebelum Naik KA Jarak Jauh, Anak Berusia 5 Tahun Keatas Wajib Lakukan Tes GeNose C19

"Kami menyambut positif keberhasilan GeNose C19 yang digunakan pada transportasi darat. Maka dari itu, kami berharap bisa diimplementasikan di transportasi udara," kata Denon dalam keterangannya, Jumat (19/2/2021).

Menurut Denon, bila GeNose C19 digunakan pada transportasi udara maka dipastikan akan banyak keuntungan yang diterima oleh para calon penumpang pesawat.

Baca juga: Puasa hingga Dilarang Makan Petai, Ini Kewajiban Calon Penumpang Kereta Api Sebelum Tes GeNose C19

"Dengan adanya GeNose C19, penumpang pesawat mendapatkan opsi untuk melakukan pengecekan kesehatan selain melalui metode rapid test dan PCR untuk melengkapi persyaratan melakukan perjalanan dengan angkutan udara," ucap Denon.

Berita Rekomendasi

Maka dari itu, lanjut Denon, pihaknya mengharapkan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dapat mengeluarkan aturan terkait penggunaan GeNose C19 pada moda transportasi udara.

"Melalui acuan dari Kementerian Perhubungan, dapat menjadi acuan bagi rekan-rekan operator maskapai dan pengelola bandar udara untuk menggunakan GeNose C19," kata Denon.

Baca juga: Genose C19 Sudah Digunakan untuk Penumpang Kereta, Bagaimana dengan Penumpang Pesawat?

Sementara itu Direktur Utama Citilink Juliandra mengatakan, bahwa pihaknya mendukung diberlakukannya GeNose C19 sebagai alternatif syarat perjalanan transportasi udara.

"Hal ini akan menjadikan penumpang pesawat udara memiliki persepsi bahwa persyaratan untuk terbang menjadi lebih mudah dan ringan tetapi tingkat keakuratan nya tetap tinggi," ucap Juliandra.

Citilink, lanjut Juliandra, mendukung jika Pemerintah memberlakukan syarat GeNose C19 untuk naik pesawat. Sebab alat screening inikan lebih terjangkau jika dibandingkan dengan rapid test antigen atau PCR.

Kemudian menurut Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, dengan digunakannya GeNose C19 pada moda transportasi udara maka akan mempercepat proses pemeriksaan penumpang pada area keberangkatan di bandara udara sebelum penumpang masuk ke dalam pesawat.

"GeNose C19 pada angkutan udara dapat membantu akselerasi dari notice airport capacity. Sehingga waktu untuk melakukan kegiatan penerbangan akan lebih singkat," kata Faik.

Hal Senada juga diungkapkan oleh Direktur PT. Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin yang menyebutkan, pihaknya akan mendukung penerapan GeNose C19 pada calon penumpang pesawat di bandara yang dikelolanya.

"Maka perlu ada landasan acuan peraturan untuk pelaksanaan penggunaan GeNose C19 ini. Terlebih tujuan utama dari alat ini dapat memastikan kalau calon penumpang bebas dari Covid-19," kata Awaluddin.

GeNose sendiri merupakan inovasi baru yang dibuat oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendeteksi Covid-19.

Alat tersebut akan mempermudah pengecekan Covid-19 untuk calon penumpang transportasi karena penggunaannya sangat mudah hanya melalui hembusan nafas, hasilnya cepat dan akurasinya mencapai 90 persen.

Harga GeNose juga relatif murah, tiap pengguna alat deteksi ini hanya perlu membayar kisaran Rp 20 ribu rupiah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas