Ekonom UI: Holding Ultra Mikro Permudah Akses Pembiayaan Pelaku UMKM
rencana pembentukan holding ultra mikro dapat membawa dampak langsung terhadap kemajuan pelaku usaha mikro dan kecil.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Ninasapti Triaswati menyebut rencana pembentukan holding ultra mikro dapat membawa dampak langsung terhadap kemajuan pelaku usaha mikro dan kecil.
Menurutnya, integrasi ini bisa menjawab kebutuhan pelaku usaha UMi dan UMKM yakni akses pembiayaan yang mudah dan murah.
Baca juga: Tolak Holding, Karyawan Pegadaian Kompak Pasang Pita Hitam di Lengan
"Rencana strategis, program dan implementasinya dalam holding BUMN tersebut diharapkan dapat efektif mendorong pengembangan UMKM,” ujar Ninasapti.
Proyeksi dampak yang timbul dari integrasi untuk UMi dan UMKM di antaranya proses bisnis, efisiensi, beban dana (cost of fund), profitabilitas hingga tenaga kerja.
Baca juga: Anggota Komisi XI Minta Pemerintah Kaji Ulang Rencana Holding Ultra Mikro
Pembagian peran masing-masing perusahaan dalam skema holding juga akan diperjelas, sehingga berpengaruh positif terhadap performa ekosistem baru dan target penyaluran pembiayaan bagi UMi dan UMKM ke depan.
"Kita akan dapat menilai secara jelas potensi holding dalam menjawab tantangan pembiayaan dan memastikan kontribusi positifnya bagi ketahanan dan perkembangan sektor ultra mikro," sebutnya.
Baca juga: Pertamina Rombak Jajaran Direksi Subholding dan Anak Usaha. Berikut Daftar Namanya
Seperti diketahui, rencana integrasi ekosistem ultramikro akan melibatkan tiga BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI mengungkapkan rencana integrasi ekosistem ultra mikro ini telah mendapat lampu hijau dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) yakni komite privatisasi di bawah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
“Dari sisi stabilitas sistem keuangan sudah dilihat sehingga kita tidak memiliki concern mengenai penerapan holding ini,” ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, 8 Februari 2021z
Integrasi BUMN untuk UMi dan UMKM, menurut Sri Mulyani, nanti akan menerapkan model co-existence. Sinergi dan simbiosis mutualisme antar ketiga perusahaan akan dikawal dengan pembentukan Key Performance Indicators (KPI) yang ketat.
Kementerian Keuangan menargetkan 29 juta usaha UMi dapat memperoleh akses pembiayaan pada 2024 melalui integrasi ekosistem ini.