Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Platform Digital Ini Disiapkan untuk Bantu Pasarkan Komoditi Petani Riau

Platform PetaniRiau.id diharapkan dapat membantu komunitas petani membangun alur sistem distribusi produk, meningkatkan hasil produksi dan penjualan

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Platform Digital Ini Disiapkan untuk Bantu Pasarkan Komoditi Petani Riau
ist
Walikota Pekanbaru Dr.Firdaus ST.,MT , Rektor Universitas Riau Prof.Dr. Aras Mulyadi DEA, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau Syahfalefi, dan GM Corporate Affairs Asset PT CPI Sukamto Tamrin saat memanen cabe di Kecamatan Rumbai Barat pada 20 Februari 2021. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Chevron untuk Riau Sehat dan Sejahtera (Cherish) yang digagas oleh PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) di bidang ketahanan pangan menghadirkan website PetaniRiau.ID yang akan menjadi platform digital untuk pemasaran produk-produk petani Riau.

Platform ini diharapkan dapat membantu komunitas petani dalam membangun alur sistem distribusi produk, meningkatkan hasil produksi dan penjualan.

Seluruh kelompok tani di bawah Program Cherish telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan pemasaran secara digital. 

Dalam program ini, PT CPI bekerja sama dengan dua mitra pelaksana, yakni Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM Unri) dan Center for Entrepreneurship and Third Sector Universitas Trisakti (CECT Trisakti).

Baca juga: Jamkrindo Bantu Pemberdayaan Ekonomi Petani Kopi Garut

“Kita harus cerdas melihat potensi yang ada di sekitar kita, khususnya dalam ketahanan pangan. Yang dilakukan PT CPI merupakan sebuah langkah yang bagus dan sangat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah pangan di tengah pandemi,” kata Walikota Pekanbaru Dr. Firdaus, ST., MT ketika memberikan sambutannya.

Baca juga: Lahan Kekeringan, Petani Padang Diminta Asuransikan Lahan

Acara ini juga dihadiri Rektor Universitas Riau (Unri) Prof. Dr. Ir Aras Mulyadi, DEA dan Pjs. Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Haryanto Syafri.

BERITA REKOMENDASI

Acara juga diisi dengan kegiatan panen cabe dan jagung salah satu kelompok tani penerima bantuan, yakni Kelompok Tani Palas Mandiri, Rumbai Barat, Pekanbaru.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau Syahfalefi dan Walikota Pekanbaru Dr. Firdaus, ST., MT. berkesempatan hadir langsung dalam kegiatan panen bersama pada Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: Lahan Ujicoba Pertanian Presisi di Cisaat Panen Perdana

GM Corporate Affairs Asset PT CPI Sukamto Tamrin mengatakan, dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian masyarakat cukup besar.

PT CPI berinisiatif untuk mendukung program pemerintah untuk memperkuat kestabilan penyediaan pangan dan membantu pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya bidang pertanian masyarakat.

“Panen bersama ini merupakan bukti keberhasilan dari kolaborasi kita bersama,” imbuhnya.


Kelompok Tani Palas Mandiri mengelola lahan seluas sekitar tujuh hektar.

Pada 12 Desember lalu, program ketahanan pangan yang digagas PT CPI juga menghasilkan panen raya padi di Desa Petapahan, Tapung, Kampar. Panen raya tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Riau Brigjen (purn) Edy Natar Nasition dan Bupati Kampar Catur Sugeng.

PT CPI mendesain Program Cherish untuk mendukung upaya penanggulangan dampak pandemi COVID-19, sekaligus berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Riau.

Program tersebut meliputi tiga kegiatan utama yakni Program Ketahanan Pangan; Pembentukan Kelurahan Siaga COVID-19; dan Pembangunan Sumur Air Bersih. Pendanaan program ini langsung berasal dari Korporasi Chevron

Dalam Program Ketahanan Pangan, PT CPI memberikan bantuan kepada 20 kelompok tani (Poktan) yang tersebar di enam kabupaten/kota, yakni Pekanbaru, Kampar, Siak, Bengkalis, Dumai, dan Rokan Hilir.

Bantuan yang diberikan berupa sarana produksi pertanian, pelatihan, dan pendampingan sesuai identifikasi kebutuhan masing-masing Poktan. Kegiatan Ketahanan Pangan telah berjalan sekitar enam bulan, terhitung mulai Agustus 2020. Kegiatan pemantauan (monitoring) terus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas