Arcandra Tahar Buka-bukaan Alasan Tesla Pilih Investasi di India, Bukan di Indonesia
Bangalore sudah memiliki ekosistem yang sangat baik setelah munculnya perusahaan-perusahaan startup EV dan kepercayaan dibangun selama puluhan tahun
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar buka-bukaan terkait perusahaan electric vehicle (EV) Tesla tidak memilih Indonesia untuk investasi melainkan India.
Dia menilia sang pendiri Tesla Elon Musk memiliki beberapa alasan kuat dalam memindahkan tempat produksi dan pengembangan aset kendaraan listrik barunya.
Arcandra mengatakan Tesla membangun manufacturing plant dan technology centrenya di Sillicon Valley Amerika karena SDM yang terampil di bidang IT, technology chips termutakhir, dan venture capitalist (pemodal) yang berani mendanai proyek startup berisiko tinggi.
“Kalau Tesla ingin mengembangkan technology centrenya ke luar AS tentu harus yang ekosistemnya mendekati Sillicon Valley.
Di dunia ada dua kota yang mendekati yakni Bangalore di India dan Tel Aviv di Israel,” kata Komisaris Utama PGN ini dalam tulisannya, Rabu (24/2/2021).
Baca juga: Viral Perempuan Mahir Bicara Logat Aksen India, Berawal dari Miliki Teman Asal India saat Kuliah
Sebelum Tesla, sudah ada beberapa perusahaan automobile yang memutuskan membuka technology centrenya di Bangalore seperti Mercedes Benz, Great Wall Motors, General Motors, Continental, Mahindra&Mahindra, Bosch, Delphi dan Volvo.
Menurutnya, Bangalore sudah memiliki ekosistem yang sangat baik setelah munculnya perusahaan-perusahaan startup EV.
“Untuk menarik daya tarik investor ke Bangalore adalah hasil teknokogi IT yang berkembang dan masuknya para pemodal adalah hasil dari para talenta yang berkualitas tinggi,” kata Arcandra.
Dia menekankan Bangalore bisa membuktikan hasil kerja mereka tidak kalah dari AS.
Baca juga: Tesla Diprediksi Bakal Dapat Keuntungan Rp 8,4 Triliun dari Pembelian Bitcoin
“Kepercayaan ini tidak dibangun dalam hitungan bulan, tetapi puluhan tahun,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Arcandra memandang Tesla mendahului Bangalore untuk investasi karena akses pasar yang sangat besar.
India adalah negara keempat dalam penjualan mobil tertinggi di dunia setelah China, AS, dan Jepang.
“Keputusan Tesla investasi di India tentu bisa menjadi pelajaran bahwa seluruh negara di dunia terus berlomba memberi daya tarik ke investor.
Indonesia memiliki resources dan SDM yang tidak kalah, tetapi membentuk ekosistem tentu menjadi tantangan yang tidak mudah dibangun,” katanya.