Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Petani di Sumsel Sumringah, Harga Karet Tebus Rp 21 Ribu/Kg

Ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan tahun lalu maka harga karet tahun ini naik jauh dari harga karet tahun lalu.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Petani di Sumsel Sumringah, Harga Karet Tebus Rp 21 Ribu/Kg
Alan Nopriansyah/Sriwijaya Post
Petani karet di OKU Selatan sedang menyadap getah karet dikebun, Jumat 20/11/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen hingga 40 persen selama tiga hari terakhir terus mengalami kenaikan.

Bahkan hingga kini harga karet sudah tembus Rp 21 ribu per kg untuk KKK 100 persen.

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Rudi Arpian mengatakan lada hari Senin harga karet naik Rp 541 per Kg, lalu hari Selasa naik Rp 482 per kg dan hari Rabu naik Rp 161 per kg.

"Harga karet terus naik, saat ini tembus di angka Rp 21.075 per kg untuk KKK 100 persen," katanya, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Supaya Terhindar dari Sasaran Kampanye Hitam, Percepat Penyelesaian Tata Batas agar Sawit

Ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan tahun lalu maka harga karet tahun ini naik jauh dari harga karet tahun lalu.

Kalau tahun lalu di tanggal dan bulan yang sama misal di tanggal 24 Februari 2020 harga karet hanya Rp 15.301 per kg untuk KKK 100 persen, sedangkan tahun ini tanggal 24 Februari 2021 harga karet Rp 21.075 per kg untuk KKK 100 persen.

Menurutnya, kenaikan harga karet selama tiga hari berturut-turut dipengaruhi oleh keputusan Arab Saudi untuk memangkas produksi secara sukarela dalam jumlah besar di bulan Februari dan Maret sehingga turut mendongkrak harga.

Baca juga: Moeldoko Soroti Risiko Isu Negatif Minyak Sawit dari Negara Maju

Berita Rekomendasi

Sebelumnya ada komitmen pemangkasan produksi oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Sebagaimana diketahui bahwa minyak merupakan bahan baku karet sintetis, dengan mahalnya harga minyak maka konsumen akan beralih ke karet alam.

"Dengan demikian permintaan meningkat dan produksi masih tetap memicu harga terdongkrak naik.

Minyak naik, nilai tukar Rupiah ke USD Naik. Harga karet kembali terdongkrak naik," jelas Rudi.

Ia mengaku, secara keseluruhan kondisi seperti sekarang ini punya momentum cukup kuat untuk harga bisa bertahan antara Rp 19 ribu hingga Rp 21 ribu per Kg.

Namun berapa lama bertahan tidak dapat diduga karena faktor lain dapat juga mempengaruhi harga menjadi menurun.

"Harga di tingkat UPPB lelang mingguan masih berkisar antara Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per kg, untuk KKK antara 50-60 persen.

Sementara harga di karet harian di tingkat petani tradisional masih berkisar Rp 6 ribu hingga Rp 8 ribu per kg," ujarnya. (Odi Aria Saputra)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Harga Karet Sumsel Terus Naik Tembus Hingga Rp 21.075 Per Kilogram, Ini Penyebabnya

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas