Terbuka Peluang Berpartisipasi Memanfaatkan Energi Surya
Penerapan energi surya di pesantren dengan menggunakan PLTS dapat mempercepat pencapaian target pemerintah untuk menciptakan 23% energi baru
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini prospek pengembangan energi surya sangat besar sekali.
Dari potensi energi surya 207,8 GW, sekarang baru dimanfaatkan kurang dari 200 Mwp.
"Ini menunjukan kesenjangan yang sangat besar, yang di satu sisi adalah tantangan tetapi di sisi lain merupakan peluang berbagai pihak untuk untuk berpartisipasi untuk memanfaatkan energi surya,” kata Andhika Prastawa, ketua Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) dalam kata sambutan diskusi virtual belum lama ini.
Diskusi virtual mengusung tema potensi pemanfaatan energi surya untuk mensukseskan program Pesantren Hijau yang dicanangkan oleh Lembaga Perubahan Iklim PBNU, bekerjasama pula dengan Radesa Institute dan melibatkan SUN Energy, pengembang lokal Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI).
Andhika mengatakan, dibanding dengan negara-negara di ASEAN, Indonesia masih tertinggal dalam pemanfaatan energi surya.
Oleh karena itu perlu adanya upaya dan dorongan pemerintah dan pihak-pihak dalam memanfaatkan energi surya.
Ia pun mengapresiasi pengembangan tenaga surya, salah satunya dilakukan pesantren-pesantren dan sekolah yang dimiliki oleh Nahdatul Ulama.
Baca juga: Banjir di Perumahan Pondok Surya Mandala Bekasi Mulai Surut
“Penerapan energi surya di pesantren dengan menggunakan PLTS dapat mempercepat pencapaian target pemerintah untuk menciptakan 23% energi baru terbarukan di tahun 2025.
Pemasangan PLTS atap juga sangat mudah,murah, tidak memerlukan area yang luas dan bisa dipasang di di grup-grup kecil atau bangunan-bangunan yang tersebar," katanya.
Ia menyebut, pemanfaatan energi surya di pesantren umumnya digunakan untuk penerangan bagi kegiatan belajar mengajar, catut daya, maupun untuk pompa air.
"Terlebih untuk di masa pandemi ini, PLTS atap cocok digunakan dalam penghematan pembayaran listrik PLN,” tegas Andhika Prastawa.
Dalam kesempatan yang sama, Syaikhul Islam menyatakan bahwa PLTS adalah solusi paling efektif untuk memenuhi target 23% bauran energi dan harus dikembangkan secara masif.
Baca juga: Apa Itu Energi Alternatif? Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya: Ada PLTA, PLTB dan PLTS
"Karena kemudahan, anugerah matahari yang sangat besar dan tidak memerukan investasi yang mahal, bisa dipasang dimanapun tanpa melihat geografis, termasuk pemasangan PLTS di pesantren," katanya.
Menurutnya, pemanfaatan PLTS di pesantren sangat mendesak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.