Berkat Energi Listrik, Usaha Konveksi Hijab Ali Mansur Terus Berkembang, Kini Punya Rumah dan Mobil
Ali tetap bersyukur, karena dengan adanya listrik, usahanya terus berjalan hingga bisa hidup layak, membeli rumah dan mobil.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Energi listrik merupakan salah satu jenis energi utama yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Industri besar maupun rumah tangga menjadikan energi listrik sebagai komplementer dalam menjalankan bisnis mereka.
Satu di antara banyak pelaku usaha yang sangat bergantung pada energi listrik adalah Ali Mansur Tanjung (41).
Laki-laki asal Sumatera Barat ini mengaku usaha konveksinya yang memproduksi hijab, tidak akan bisa berkembang jika tidak didukung energi listrik yang optimal, terlebih di masa pandemi virus corona (Covid-19) ini.
Ali mengaku telah menjalani usaha ini sejak 10 tahun silam, saat ia tiba di Jakarta dan mencoba peruntungannya dalam membuka peluang usaha.
Sejak membuka usaha itulah, harapannya semakin tinggi, ia kini bisa membuat anak-anaknya sekolah dan hidup secara cukup.
Dia pun berharap bisa terus memberikan kebahagiaan bagi anak-anaknya itu hingga mereka mampu mandiri.
Ali saat ini memiliki 3 anak, dua sedang menjalani pendidikan, sedangkan seorang anak bungsunya masih berusia 2 tahun.
"Saya buka usaha konveksi ini sekitar 10 tahun, alhamdulillah sudah bisa sekolahkan dua anak saya dan mengurus anak bungsu saya dengan ekonomi yang cukup, insya Allah," ujar Ali, saat diwawancarai Tribunnews, di depan rumahnya, di wilayah Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, Sabtu (27/2/2021).
Ia memang tidak memperoleh subsidi listrik dari pemerintah, karena usaha konveksinya menggunakan daya 2200 VA.
Sedangkan subsidi listrik yang diberikan pemerintah melalui PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero pada masa pandemi ini, hanya ditujukan pada para pelanggan yang menggunakan daya 450 VA dan 900 VA dengan diskon biaya masing-masing 50 100 persen dan 50 persen.
Kendati demikian ia tetap bersyukur, karena dengan adanya listrik, usahanya terus berjalan hingga bisa hidup layak, membeli rumah dan mobil.
"Waktu itu ada rezeki beli mobil, alhamdulillah sih ada rezeki dari usaha ini, ya kalau ditanya soal listrik itu memang penting karena kan saya menjahit itu butuh listrik," kata Ali.