Fakta-Fakta Terbaru Manfaat Susu Sapi A2, Beta-kasein A2 Bekerja Seperti ASI Untuk Pacu Imunitas
Susu sapi A2 atau dalam bahasa ilmiah disebut beta-kasein A2, memiliki sifat yang mudah dicerna karena terdiri dari seratus persen beta-kasein A2.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Selama ini kita mengetahui susu merupakan sumber protein hewani yang nilai gizinya tinggi.
Untuk tumbuh-kembang anak, susu juga dinilai sebagai asupan padat nutrisi dengan kandung protein, kalsium, dan nutrisi penting lainnya seperti magnesium, kalium, fosfor, seng, dan vitamin B.
Begitu pula untuk mendapat semua kandungan manfaat itu, ada baiknya Anda mengenal jenis susu yang ada.
Karena tidak semua sapi menghasilkan susu yang sama.
Profesor Kehormatan Sistem Agri-Food dari Lincoln University, Selandia Baru, Prof Keith Woodford berkesempatan menjelaskan jenis susu sapi yang baik untuk manusia.
Berbicara dalam forum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) bertema “A Closer Look in Malnutrition and Malabsorption: The Acknowledgment of Beta-Casein A2’s Benefit”, Prof Keith mengungkapkan fakta-fakta terbaru jenis susu sapi A2 memiliki manfaat sangat besar.
Baca juga: Calon Orang Tua Jangan Takut, Ini Kata Ahli Soal Minum Susu Ibu Hamil dan Suplemen Bersamaan
Prof Keith menjabarkan susu sapi A2 atau dalam bahasa ilmiah disebut beta-kasein A2, memiliki sifat yang mudah dicerna karena terdiri dari seratus persen beta-kasein A2, mengurangi risiko penyakit serius, dan lebih baik untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Baca juga: Masih Banyak Beranggapan Kental Manis Susu Pertumbuhan, BPOM Diminta Perketat Regulasi
Prof Keith menjelakan, awalnya, semua sapi merupakan ‘tipe A2’. Istilah ‘A2’ mengacu pada karakteristik beta-kasein dalam susu.
Beta-kasein ialah jenis protein yang penting yang terdapat dalam semua susu mamalia.
Baca juga: Susu Anak Hingga Kreasi Makanan, Ini 3 Tips Penuhi Nutrisi Si Kecil di Masa Pandemi
Adanya mutasi genetika sapi membuat munculnya sapi A1 yang menghasilkan susu sapi yang mengandung beta-kasein A1 dan susu sapi A2 yang mengandung beta-kasein A2. Beta-kasein A1 dicerna secara berbeda dibandingkan dengan beta-kasein A2.
"Beta-kasein A1 melepaskan fragmen yang disebut sebagai beta-casomorphin-7 (BCM-7). Fragmen BCM-7 inilah yang menyebabkan timbulnya masalah kesehatan pada tubuh, diantaranya masalah pencernaan (banyak orang yang beranggapan ini adalah reaksi intoleransi laktosa, padahal itu adalah intoleransi terhadap beta-kasein A1), penyakit jantung, diabetes tipe 1, dan autoimun,” papar Profesor Keith Woodford, Profesor Kehormatan Sistem Agri-Food, Lincoln University, Selandia Baru.
Beta-casomorphin-7 (BCM-7) yang terkandung dalam susu sapi A1 dapat mengakibatkan efek jangka panjang bagi kesehatan.
Organ tubuh manusia memiliki apa yang disebut dengan reseptor mu-opioid (μ-opioid). Apabila BCM-7 masuk ke dalam sistem peredaran darah, BCM-7 kemudian mengalir ke organ tubuh yang memiliki reseptor mu-opioid dan menempel pada reseptor ini yang berakumulasi dalam jangka panjang memiliki efek negatif untuk kesehatan.
Organ yang dapat terpengaruh termasuk jantung, paru-paru, pankreas, ginjal, dan otak. Oleh karena itu, BCM-7 merupakan salah satu faktor pemicu resiko penyakit jantung, diabetes tipe 1, berbagai kondisi pernapasan hingga berpengaruh pada kesehatan psikologis dan mental. Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh genetika individu masing-masing. BCM-7 menyebabkan inflamasi (peradangan), baik di saluran pencernaan maupun di organ dalam.