Fakta-Fakta Terbaru Manfaat Susu Sapi A2, Beta-kasein A2 Bekerja Seperti ASI Untuk Pacu Imunitas
Susu sapi A2 atau dalam bahasa ilmiah disebut beta-kasein A2, memiliki sifat yang mudah dicerna karena terdiri dari seratus persen beta-kasein A2.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Ini juga mengarah pada kondisi autoimun dimana tubuh menyerang dirinya sendiri. Diabetes tipe 1 dan penyakit jantung merupakan dua contoh penyakit autoimun. Kerentanan terhadap penyakit autoimun tertentu dapat dipengaruhi pula oleh faktor genetik, tetapi semakin terbukti bahwa beta-kasein A1 merupakan pemicu penting.
Selain itu, BCM-7 juga dapat menyebabkan peradangan di dalam sistem pencernaan manusia. Senyawa ini juga memperlambat jalannya makanan, sehingga meningkatkan kemungkinan fermentasi laktosa (gula susu) yang menyebabkan kembung, sakit perut, mual dan rasa tidak nyaman pada perut atau biasa dikenal dengan intoleransi laktosa.
“Solusi untuk mengurangi resiko terhadap permasalahan kesehatan ini adalah dengan mengurangi konsumsi susu sapi biasa (A1) 100%. Susu sapi A2 yang hanya memiliki kandungan beta-kasein A2 sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia. Saat tubuh mengkonsumsi susu sapi A2 dan mencerna beta-kasein A2 tidak akan terbentuk senyawa BCM-7 sehingga tidak akan menimbulkan efek pada kesehatan manusia, seperti rasa tidak nyaman pada perut ataupun resiko penyakit serius lainnya,” tambah Profesor Keith.
Pada awal tahun 1990-an, anak-anak Samoa yang tinggal di Selandia Baru terkena penyakit diabetes tipe-1 sehingga diperlukan suntikan insulin setiap harinya. Akan tetapi di Kenya, anak-anak yang mengkonsumsi susu sapi dalam jumlah yang tinggi justru tidak terkena penyakit tersebut.
Berdasarkan studi kasus yang dilakukan oleh Profesor Bob Elliott, ditemukan bahwa susu sapi di Kenya mengandung beta-kasein A2.
Oleh karena itu, jelas bahwa penyebab utamanya bukanlah berapa banyak susu sapi yang dikonsumsi, namun berapa banyak kandungan beta-kasein A1 yang dikonsumsi.
Kandungan proporsi beta-kasein A1 di dalam susu sapi di berbagai negara sangat bervariasi. Dalam hal ini, menunjukkan bahwa tingkat diabetes tipe-1 di berbagai negara berkorelasi sangat erat dengan jumlah kandungan beta-kasein A1 yang dikonsumsi oleh manusia.
Setara ASI
Prof Keith menjabarkan susu dengan beta-kasein A2, memiliki sifat yang mudah dicerna karena terdiri dari seratus persen beta-kasein A2, mengurangi risiko penyakit serius, dan lebih baik untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Kandungan 100 persen beta-kasein A2, pada manusia, terdapat pada Air Susu Ibu (ASI).
Dalam artian susu sapi A2 tanpa ada kandungan beta-kasein A1 setara dengan ASI sehingga tidak menimbulkan masalah pada bayi dan meningkatkan imunitas tubuh bayi.
Susu sapi A2 juga memiliki kebaikan untuk kekebalan tubuh manusia karena konsentrat protein yang diproduksi secara alami terbukti meningkatkan glutathione intraseluler yang merupakan pilihan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
“Ilmu pengetahuan baru selalu menjadi perdebatan, oleh karena itu awalnya susu sapi A2 merupakan sesuatu yang kontroversial. Penemuan ini membuat industri susu menjadi khawatir dan mereka berupaya untuk menyangkal hal ini. Namun, seiring waktu berjalan, industri susu mulai mengakui kebenaran temuan ini dan kini beberapa perusahaan susu global sudah mulai memproduksi produk susu sapi A2,” tutup Profesor Keith.
Melalui rangkaian edukasi pada berbagai pihak atas temuan tersebut diharapkan lebih banyak yang peduli mengembangkan produk dengan 100% susu sapi A2 agar masyarakat dunia lebih sehat dan membantu mengurangi tingkat penyakit kronis.
Cara mengenali produk susu sapi A2 adalah dengan memperhatikan kemasan dimana biasanya produsen akan mencantumkan keterangan dibuat dari susu sapi A2.