Ada Varian Baru Corona B.1.1.7, Kemenparekraf Fokus Genjot Wisatawan Domestik
Nia Niscaya mengatakan pemerintah hanya fokus menggenjot wisatawan domestik di tengah kemunculan varian baru corona B117.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Baparekraf Nia Niscaya mengatakan pemerintah hanya fokus menggenjot wisatawan domestik di tengah kemunculan varian baru corona B117.
"Kita bertumpu pada wisatawan domestik dahulu apalagi sekarang ditemukan varian baru Covid-19 (B117)," kata Nia dalam webinar Membangkitkan Optimisme Industri Pariwisata Nusantara, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: Sandiaga Uno Bakal Hadirkan Kembali Seni Pertunjukkan Pasca-Pandemi Covid-19
Pihaknya saat ini tengah menyikapi kondisi dari fase pengembangan jangka pendek dan menengah panjang.
"Sekarang kita berbicara soal pertumbuhannya dahulu baru menyiapkan destinasi unggulannya," urainya.
Baca juga: Kementerian BUMN dan Kemendikbud Dukung Pariwisata Destinasi Prioritas Berbasis Cagar Budaya
Nia menjelaskan bahwa kondisi pandemi ini sudah dipastikan membuat kunjungan wisatawan mancanegara anjlok.
Dalam data yang dipaparkan, kunjungan wisman pada 2019 yakni sebesar 16 juta orang dengan devisa 116 juta dolar AS.
Sedangkan kunjungan wisman hanya 4 juta dan capaian devisa 3,45 juta dolar AS.
"Ini wajar kenapa drop karena border ditutup kemudian negara-negara lain juga melakukan lockdown jadi pasti saja," tukas Nia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari 2021 hanya sebesar 141 ribu orang.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan kunjungan wisman mengalami penurunan minus 89,05 persen secara tahunan (year on year) atau dari 1,29 juta kunjungan menjadi 141.260 kunjungan.
"Kalau dibandingkan Desember mengalami penurunan 13,90 persen sedangkan tahunan 89,05 persen," tutur Suhariyanto, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Mutasi Corona B.1.1.7 Lebih Cepat Menular, Pemerintah Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan
Menurutnya, pandemi Covid-19 masih memberi dampak terhadap pariwisata dan sektor pendukungnya.
"Di beberapa negara di Eropa masih melarang untuk warganya bepergian karena masih adanya second wave guna mengurangi penyebaran Covid-19," kata Suhariyanto.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Januari 2021 tercatat hanya sebesar 30,35 persen, turun 18,82 poin dibandingkan Januari 2020 yang mencapai 49,17 peren.
Suhariyanto menegaskan jumlah kunjungan menurut kebangsaan, penurunan tertinggi jumlah kunjungan wisman bulan Januari 2021 terhadap bulan Januari 2020 tercatat pada wisman yang datang dari wilayah Timur Tengah dengan persentase sebesar 99,13 persen.
Adapun penurunan paling rendah terlihat pada wisman yang datang dari wilayah Asia di luar ASEAN sebesar 82,66 persen
"Sepertinya sektor pariwisata masih membutuhkan waktu yang panjang untuk recovery. Tergantung dari penanganan Covid-19, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara,” tuturnya.
Sebaliknya, wisman yang datang tertinggi ke Indonesia pada Januari 2021 berasal dari Timor Leste 75.140 kunjungan, Malaysia 48.300 kunjungan, Papua Nugini 3.440 kunjungan, Belanda 3.000 kunjungan, dan Singapura 2.350 kunjungan.