Menilik 2 BUMN Perikanan Bila Merger, Begini Kekuatannya
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berencana melebur dua perusahaan pelat merah yang bergerak dalam bisnis perikanan.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berencana melebur dua perusahaan pelat merah yang bergerak dalam bisnis perikanan.
Kedua perusahaan tersebut adalah Perusahaan Umum Perikanan Indonesia atau Perum Perindo, dan PT Perikanan Nusantara atau Perinus.
Baca juga: Polri: Indonesia Belum Ada Kasus Vaksin Palsu
Direktur Operasional Perum Perindo Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan, konsep bisnis merger Perindo dan Perinus akan menjadi kekuatan baru di bidang perikanan.
Menurutnya, Perindo unggul di bidang pengelolaan pelabuhan perikanan dan budidaya. Sedangkan Perinus sangat baik di bidang perikanan tangkap.
“Kekuatan Perindo dan Perinus diharapkan berperan dalam pemenuhan kebutuhan pangan berbahan ikan di Indonesia,” jelas Raenhat dalam keterangannya, Jumat (5/3/2021).
Di lini bisnis kepelabuhanan, Perindo memiliki kekuatan di beberapa segmen usaha pelabuhan perikanan yang dikelola.
Baca juga: Massa Berkaus Moeldoko Ketua Umum Partai Demokrat Mulai Padati Lokasi KLB Demokrat
Pelabuhan itu antara lain Pelabuhan Perikanan Jakarta, Pelabuhan Perikanan Belawan, Pekalongan, Pemangkat, Brondong, Prigi, Lampulo Tarakan dengan menyediakan sarana produksi cold storage 6 unit berkapasitas 3.200 Ton, Unit Pengelolaan Ikan (UPI) 4 unit, layanan docking, kapal tangkap & tampung, pabrik es, SWRO dan jasa kepelabuhanan lainnya.
Selain itu kekuatan Perindo pada lini bisnis Budidaya dengan lokasi tambak seluas 38 Ha, Keramba Jaring Apung 427 holes dan didukung dengan adanya Pabrik pakan ikan dan udang kapasitas 6Ton/Jam untuk menciptakan budidaya terintegrasi.
Raenhat menambahkan untuk business growth, Compound Annual Growth Rate (CAGR) Perindo - Perinus ditargetkan tumbuh hingga 26 persen dalam 5 tahun kedepan dengan bertumpu pada bisnis perdagangan ikan dan pakan.
Sedangkan untuk existing business seperti jasa kepelabuhanan diprediksi CAGR tumbuh 15 persen dan perdagangan ikan 22 persen. Target bisnis Perindo - Perinus ini dirumuskan dengan mempertimbangkan proyeksi kapasitas perusahaan dan peluang di pasar.
“Dari kekuatan lini bisnis Perindo dilengkapi dengan cakupan lingkup usaha Perinus seperti salah satunya pada Penangkapan dan pembelian ikan (Off Take hasil mitra nelayan) maka diharapkan akan semakin kokoh BUMN Perikanan” ujar Raenhat.
Bergabungnya dua BUMN ini akan menguasai bisnis perikanan dari hulu ke hilir. Mulai dari bisnis kepelabuhan, penangkapan ikan, perdagangan ikan, budidaya hingga wisata perikanan atau aqua tourism.
Sementara itu, Direktur Utama PT Perikanan Nusantara, Farida Mokodompit mengatakan, pihaknya mendukung proses pemerseroan Perum Perindo yang saat ini sedang berjalan.
“Dengan telah terlaksananya proses merger antara Perinus dan Perindo maka dapat mempercepat proses pembentukan Holding BUMN Pangan,” ujar Farida.
Dengan adanya penggabungan 2 BUMN Perikanan terbesar di Indonesia ini, Farida memprediksikan usaha perikanan di bidang penangkapan dan budidaya serta Perdagangan ikan dapat lebih maju.
Hal ini lantaran Perinus memiliki historikal usaha bisnis penangkapan dan perdagangaan ikan yang kuat sedangkan Perindo memiliki kekuatan di bidang budidaya ikan.