Gobel Dukung Presiden Cinta Produk Indonesia, Soroti Proyek Pemerintah yang Masih Pakai Barang Luar
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo untuk mencintai produk Indonesia.
Penulis: Yulis
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo untuk mencintai produk Indonesia.
“Kita harus mendukung visi Bapak Presiden,” kata wakil ketua DPR yang membidangi industri dan pembangunan tersebut, Jumat (5/3/2021).
Presiden menyampaikan seruannya dalam rapat kerja kementerian perdagangan, Kamis (4/3/2021).
“Branding harus melekat agar masyarakat lebih mencintai produk Indonesia dibandingkan produk luar negeri. Karena penduduk Indonesia, penduduk kita berjumlah lebih dari 270 juta jiwa, seharusnya adalah konsumen yang paling loyal untuk produk-produk sendiri,” kata Presiden.
Sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia industri dan perdagangan, Gobel sangat memahami tentang pentingnya branding dan cinta negeri, selain pentingnya masalah kualitas, distribusi, dan pelayanan.
Baca juga: Ajakan Benci Produk Asing karena Jokowi Kecewa Market Place Jual Produk Impor
Baca juga: Komite II DPD RI Dukung Gerakan Cinta Produk Dalam Negeri
“Apalagi di era globalisasi, pertahanan terakhir adalah nasionalisme di bidang ekonomi. Ini sangat penting. Nasionalisme ekonomi merupakan bagian dari ketahanan nasional,” kata politisi dari Partai Nasdem tersebut.
Dengan globalisasi, setiap bangsa tidak bisa menutup pintu pasarnya secara penuh, sehingga semua barang dari luar negeri bisa masuk ke setiap negara.
Namun dengan cinta produk dalam negeri, katanya, masyarakat akan tetap memilih produk dalam negeri.
Menurutnya, membeli produk dalam negeri berarti juga menghargai kreativitas, tenaga kerja, dan kesejahteraan masyarakat. “
Di balik sebuah produk di dalamnya ada kreativitas, tenaga manusia, dan kemakmuran bersama. Ini yang sangat penting, sebuah pengakuan terhadap kualitas sumberdaya manusia kita sendiri,” katanya.
Namun Gobel mengakui, tak semua barang kebutuhan masyarakat suatu negara bisa dipenuhi oleh masyarakat dari negara tersebut.
Karena itu, katanya, kita bisa membeli produk-produk asing tersebut.
Selain itu, katanya, ada juga barang yang bisa disediakan oleh masyarakat Indonesia namun masih belum mencukupi kebutuhan secara keseluruhan. Dalam hal ini, kita masih tetap butuh impor
.Hal lain lagi, kata Gobel, ada juga barang bermerek asing namun diproduksi di Indonesia.