Holding BUMN Ultra Mikro Diklaim Bisa Jadi Solusi Tingkatkan Agregasi UMKM
Pelaku mikro dinilai membutuhkan agregasi sehingga skala ekonomi produksinya dapat lebih baik untuk menjawab potensi pemulihan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembentukan holding ultra mikro yang melibatkan tiga badan usaha milik negara (BUMN) dinilai dapat meningkatkan agregasi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di masa pemulihan ekonomi nasional.
Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menyampaikan agregasi pelaku UMKM khususnya segmen mikro saat ini masih sangat rendah.
Padahal, pelaku mikro membutuhkan agregasi sehingga skala ekonomi produksinya dapat lebih baik untuk menjawab potensi pemulihan ekonomi tahun ini.
"Ultra mikro ini harus diagregasi, kalau mereka kecil-kecil dan terpisah terus maka akan selalu sulit dapat pembiayaan lebih besar," kata Leonard, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Syarat dan Cara Mencairkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta Bulan Maret 2021
Dia melanjutkan pembentukan holding yang dipimpin oleh BRI akan sangat memantik optimisme pelaku UMKM.
Baca juga: Program BLT UMKM Rp 2,4 Juta Dilanjutkan Maret 2021, Simak Cara dan Syarat Cairkan Dana Bantuannya
Pasalnya, BRI cukup berhasil dalam memberi pendampingan dengan beban pinjaman yang sangat terjangkau.
Bahkan sebagian besar kredit usaha rakyat disalurkan oleh BRI, dan pelaku UMKM sudah mampu naik ke kelas yang lebih baik tanpa perlu memberatkan fiskal negara.
Dia mengatakan pelaku UMKM saat ini juga membutuhkan pendampingan yang mampu membawa mereka go digital.
Pembiayaan tanpa pendampingan go digital dinilainya justru tidak akan banyak membantu pemulihan operasional pada 2021 ini.
"Kami juga sebenarnya mencoba untuk terus mendorong pelaku UMKM memanfaatkan platform digital agar mereka mendapat akses pasar lebih luas," katanya.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengatakan, pemerintah berkomitmen mendukung produk dalam negeri. Namun, keberpihakan pemerintah juga perlu didukung dengan adanya fondasi kuat terkait kapabilitas, rekam jejak dan spesialisasi pengusaha dalam negeri yang baik.
Menurut Erick, pemerintah sedang berupaya memperbaiki kondisi perseroan pelat merah agar terbuka membangun ekosistem rantai pasok dengan pengusaha dalam negeri, khususnya UMKM.
Ada tiga hal penting yang diperbaiki, yaitu infrastruktur, pendanaan dan akses pasar bagi pengusaha dalam negeri.
“Salah satu dukungan tersebut berupa pembentukan perusahaan induk (holding) ultra mikro yang beranggotakan BRI, PNM dan Pegadaian. Proses holding ditargetkan rampung pada triwulan III tahun ini,” urai Erick.
Holding BUMN untuk ultra mikro bertujuan untuk mendukung visi pemerintah dalam memberdayakan usaha ultra mikro, mempercepat laju inklusi keuangan, pembiayaan berkelanjutan, serta menyasar 57 juta pelaku usaha ultra mikro yang mayoritas belum tersentuh layanan perbankan.
Melalui integrasi ekosistem, rasio pelaku usaha ultra mikro yang tidak terlayani lembaga keuangan formal dapat diturunkan dari 68 persen pada 2018 menjadi 42 persen pada 2024.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.