Cerita 'Wow' Tantowi Yahya Perkenalkan Produk Indonesia di Negara-negara Pasifik
Dan memang koperasi di sini dijalankan dengan sangat baik, profesional, jadi sesungguhnya siapapun termasuk komisi IV, komisi VI DPR
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pengalaman unik dan menarik Tantowi Yahya selama empat tahun mengemban tugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa, dan Kerajaan Tonga.
Ia juga bercerita saat berdialog khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Selasa (9/3) kemarin tentang visi Presiden Jokowi. Berikut petikan wawancaranya.
Empat tahun menjadi representasi pemerintah Indonesia di Selandia Baru dan pasifik, apa pengalaman yang paling berkesan?
Wah banyak sekali pengalaman-pengalaman yang membuat saya geleng-geleng kepala, tertawa terkagum-kagum. Ini didasari oleh Presiden Jokowi yang orientasinya ekonomi.
Presiden-presiden kita sebelumnya menganggap ekonomi penting, tapi presiden pertama yang secara jelas mengatakan bahwa keberhasilan diplomasi Indonesia itu apabila perdagangan kita meningkat investasi yang masuk meningkat.
Baca juga: Dubes RI Tantowi Ingin Ubah Stigma Selandia Baru dan Negara Pasifik di Kalangan Eksportir Indonesia
Kata Pak Jokowi waktu itu perwakilan kita di luar negeri sukses kalau memenuhi itu. Perdagangan ke negara itu meningkat, investasi yang masuk meningkat. Jadi saya sebut sukses jadi sederhana sekali cara presiden mengartikulasikan diplomasi zaman now.
Saya bangga betul ketika di pasifik expo berhasil memboyong perusahaan industri strategis dan pertahanan. Hadir di offline memberikan presentasi. Itu komen orang pasifik itu, "Wow, saya kira negara terbesar di pasifik Australi ternyata Indonesia. Saya tidak menyangka Indonesia bisa bikin kereta api, pesawat terbang, tank, micro chips, satelit,". Bagi mereka Indonesia itu jual kopi, beras, coklat, kelapa sawit. Itu image mereka terhadap Indonesia termasuk Selandia Baru.
Ketika presentasi soal produk kereta api kita, mereka tercengang, wow berkali-kali. Itu pengalaman yang tidak terlupakan. Yang bisa kita dapatkan ketika kita memiliki keberanian membuat eksebisi. Kita membuat eksebisi sendiri, potensi yang kita punya kita pamerkan.
Baca juga: KKP Permudah Ekspor Produk Perikanan dari Manado ke Singapura
Orang itu menjadi tahu Indonesia negara maju. Pada suatu saat ketika negara-negara ini memiliki kemampuan dan mempunyai kebutuhan terhadap produk-produk tertentu, Indonesia akan masuk rangking atas, Karena jarak dekat, harga murah, pasti bersaing.
Kemampuan ekonomi tidak perlu ragu, negara-negara ini bohirnya banyak. Tugas kita sekarang ini menciptakan demand terhadap produk-produk tertentu. Ketika kami presentasi produk-produk perkapalan yang diproduksi oleh Indonesia kemudian produk-produk seperti rumpon dari plastik itu kan dibutuhkan.
Mereka tidak percaya kita bisa bikin produk-produk seperti itu. Saya sangat yakin dalam lima tahun neraca perdagangan kita akan surplus.
Terkait produk otomotif di sana seperti apa?
Selandia Baru dengan negara-negara pasifik adalah pasar untuk mobil bekas. Second hand car yang setir kanan dari Jepang, Korea, dan ada juga dari Inggris yang masuk ke sini. Mobil-mobil Jepang itu perawatannya baik karena kondisi jalan bagus, kilometer masih rendah, dan tahunnya masih muda.
Baca juga: Bambang Soesatyo Dukung Sekolah Ekspor Bagi Pelaku UMKM
Dan ada faktor lain, standar emisi. Jadi di sini sudah Euro 5 bahkan Euro 6. Ini yang membuat produk otomotif dari Indonesia susah masuk. Karena masih Euro 3 dan Euro 4. Jadi produk Jepang dia masih muda tahunnya, kilometer rendah dan memenuhi standar emisi.