Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penuhi Syarat Sistem Pengelolaan Penggunaan Energi, Pertamina Hulu Mahakam Raih ISO 50001:2018

Sertifikasi tersebut diberikan karena Lapangan SPS telah memenuhi persyaratan dalam pengelolaan penggunaan energi pada mesin-mesin utama di PPA. 

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Penuhi Syarat Sistem Pengelolaan Penggunaan Energi, Pertamina Hulu Mahakam Raih ISO 50001:2018
ISTIMEWA
Pertamina Hulu Mahakam 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang merupakan operator Wilayah Kerja (WK) Mahakam, menerima sertifikasi ISO 50001:2018 dari lembaga sertifikasi Intertek Certification Gmbh untuk Lapangan Senipah Peciko South Mahakam (SPS). 

Sertifikasi tersebut diberikan karena Lapangan SPS telah memenuhi persyaratan dalam pengelolaan penggunaan energi pada mesin-mesin utama di Peciko Processing Area (PPA). 

Upaya ini telah menghemat biaya sebesar Rp 11 miliar selama Januari hingga Agustus 2020, melalui program deaktivasi LP Compressor dan pelaksanaan Preventive Maintenance.

Baca juga: Pertamina Hadirkan Solar Panel Berkapasitas 7.000 Watt di Masjid Muhammadiyah Jakarta

Sertifikasi ISO 50001:2018 merupakan standard untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola penggunaan energi dan mengukur kinerja energi secara berkelanjutan. 

“Sebagai sebuah perusahaan minyak dan gas, PHM menyadari bahwa upaya pengelolaan energi akan berdampak signifikan dalam mendukung lingkungan yang bersih dan sehat,” jelas VP Health Safety Environment and Quality PHM, Yoseph Gunawan dalam keterangannya, Sabtu (13/3/2021).

Lebih lanjut Yoseph menguraikan, PHM senantiasa memprioritaskan pengelolaan penggunaan energi dalam menjalankan usaha kegiatan hulu migas. 

Berita Rekomendasi

Pada tahun 2020, SPS merupakan site dengan pemakaian energi terbesar di WK Mahakam, yaitu mencapai 25 persen. 

Berdasarkan data, sepanjang Januari hingga Desember 2020 angka penghematan energi PHM mencapai 1.674.527 Gj, atau setara dengan energi yang dihasilkan dari pembangkit listrik sebesar 20,23 MWH dengan pengurangan emisi CO2 sebesar 134.080 ton per tahun.

Baca juga: Pemerintah Dukung dan Apresiasi Program Langit Biru Pertamina di Gorontalo

Dalam keterangan yang sama, Manajer Senior K3LL SKK Migas, Kosario M Kautsar, sertifikasi seperti ini dapat diterapkan di lapangan lain. 

“SKK Migas berharap sertifikasi ini bisa diterapkan ke lapangan lain dan menjadi baseline untuk konservasi energi di WK Mahakam," jelas Kosario.

Dan ke depannya bisa diintegrasikan dengan sistem manajemen lain yang memungkinkan PHM menjalankan operasi secara lebih efektif dan biaya operasi yang lebih efisien,” pungkasnya.

Kemampuan PHM mengumpulkan data terkait penggunaan energinya merupakan wujud dukungan terhadap upaya Pemerintah, untuk digitalisasi sistem data pengelolaan energi yang berada di bawah koordinasi Kementerian ESDM mau pun mitigasi perubahan iklim yang berada di bawah koordinasi Kementerian LHK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas