Produksi PS5, iPhone dan Mobil Diprediksi Menurun Gegara Kelangkaan Produksi Chip di Tingkat Global
Saat permintaan gadget seperti ponsel, PS5 hingga meningkat, ternyata produsen chip kewalahan dan tak bisa memproduksi secara global.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat permintaan gadget seperti ponsel, PS5 hingga meningkat, ternyata produsen chip kewalahan dan tak bisa memproduksi secara global.
Akibatnya, kelangkaan produksi chip berimbas pada berbagai lini sejak satu bulan terakhir. Salah satu yang terkena imbas adalah iPhone, Samsung, Sony sebagai produsen konsol game PS5 hingga produsen mobil dunia.
Sebagai contoh, Apple merupakan pelanggan setia dari vendor chip Qualcomm mesti membatasi jumlah produksinya.
Apple mengatakan perusahaan harus membatasi penjualan iPhone lantaran kekurangan komponen.
Banyak pabrik perakitan iPhone di beberapa negara terpaksa mengurangi jumlah produksinya meski permintaan ponsel pintar itu meningkat.
Hal yang sama juga dialami oleh Sony Corp. Sony mengatakan pihaknya kesulitan dalam mencari komponen untuk memproduksi game konsol terbarunya Playstation 5 yang baru rilis.
Padahal game generasi kelima itu sedang dalam puncak penjualan yang bagus dan tengah memasuki pasar Asia.
Baca juga: Viral Foto Pria Bawa PS5 di Tengah Banjir, Ternyata Dibeli Khusus untuk Anaknya
Tak hanya gadget, produsen kendaraan seperti General Motor, Stellantis dan Honda Motor menutup perakitan kendaraan lantaran kekurangan pasokan chip.
Langkanya chip sangatlah berpengaruh kompleks karena komponen itu digunakan dalam pengoperasian komputasi. Komputasi mobil dibutuhkan dalam era indosutri 4.0 yang banyak menerapkan teknologi digital.
Qualcomm yang banyak menyediakan chip di Asia bergegas memperbanyak produksi untuk menyuplai permintaan global yang kian naik. Produsen pembuat Chip asal China Semiconductor Manufacturing International Corp mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan produksi sebanyak 45 ribu wafer semikonduktor per bulan di tahun ini.
"Kami berada di bawah tekanan besar sekarang. Bahan baku yang langka sangat mengganggu jumlah produksi di saat permintaan yang meningkat," kata Zhao Haijun, co-CEO China Semiconductor Manufacturing International Corp.
Hal yang sama dialami TSMC, United Microelectronics Corp (UMC) dan SK Hynix juga dikabarkan tengah menggenjot produksi chip. Mereka menambah jumlah produksi bulanan untuk menyediakan suplai chip kepada industri lain.
Neil Mawston analis di Strategy Analytics mengatakan, akibat kelangkaan ini, harga komponen utama ponsel pintar termasuk chipset akan naik sebanyak 15 persen dalam tiga hingga enam bulan terakhir.
"Pandemi virus Covid-19 membuat jarak sosial di pabrik semakin melebar. Ditambah meningkatnya persaingan dari tablet, laptop, dan mobil listrik memberatkan pasokan komponen dalam beberapa tahun ini," kata Mawston seperti dalam laporan Reuters.
Reuters melaporkan hal ini diperkeruh dengan sanksi yang dilayangkan pemerintah Amerika Serikat terhadap pabrikan chip asal China. AS masih belum berkeinginan mencabut sanksi itu pada China meski dampaknya terasa di negeri paman Sam.