Butuh Dukungan agar Perempuan Dapat Mulai Berbisnis dan Jadi Pemimpin
Saat pandemi terjadi penurunan kondisi ekonomi dapat mempengaruhi bisnis dan UKM, termasuk yang dikelola perempuan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini, terdapat sekitar 22 juta dari total 85 juta perempuan Indonesia yang aktif dalam berbagai kegiatan wirausaha.
Selain itu, sebuah studi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terhadap peran pemimpin perempuan dalam bisnis.
Namun, masih banyak perempuan yang membutuhkan dukungan agar dapat memulai bisnis, menjadi pemimpin, serta membangun dampak sosial dan lingkungan positif melalui usaha mereka.
Terlebih, penurunan kondisi ekonomi dapat mempengaruhi bisnis dan UKM, termasuk yang dikelola perempuan.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menyatakan, perempuan memiliki peranan besar di masyarakat, mulai dari menjaga kesehatan anak dan keluarga, hingga berkarya melalui pekerjaan atau usahanya.
"Untuk itu, dibutuhkan program pemberdayaan perempuan yang dapat membantu mereka untuk beradaptasi hingga mampu menjadi pemimpin dan pembawa perubahan bagi lingkungannya,” kata Vera di Jakarta belum lama ini.
Baca juga: Guru Besar UI Soroti Pentingnya Kolaborasi Lembaga Keuangan Tingkatkan Bisnis UMKM & Ultra Mikro
Danone Indonesia berkomitmen untuk terus berupaya mendukung dan menginisiasi program-program pemberdayaan perempuan, salah satunya dengan kerja sama melalui Stellar Women Entrepreneurship Academy.
Inisiatif tersebut juga merupakan perwujudan dari salah satu visi Sustainable Development Goals pada sektor Kesetaraan Gender yang dicanangkan oleh pemerintah,” kata Vera.
Senada, Head of Programmes UN Women Indonesia, Dwi Yuliawati Faiz, menyatakan bahwa peran perempuan sangat penting bagi pemulihan perekonomian yang saat ini terpuruk akibat pandemi Covid- 19, terutama di bidang usaha.
“Akan tetapi harus diakui bahwa kepemimpinan perempuan di dunia usaha, bahkan sebelum pandemi, masih memiliki tantangan," katanya.
Untuk itu, pihaknya menyambut baik inisiatif dari Danone di Indonesia ini yang memfasilitasi lahirnya perempuan-perempuan pemimpin di dunia usaha.
Dwi Yuliawati menjelaskan, hasil kajian dari UN Secretary-General's High Level Panel dalam Women's Economic Empowerment menunjukkan bahwa memposisikan perempuan dalam posisi pemimpin dapat memberikan kontribusi yang positif bagi dunia usaha.
Program ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’ akan dimulai pada bulan Maret 2021, seiring dengan peringatan Hari Perempuan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Dirancang untuk 50 perempuan Indonesia pelaku UKM terpilih, program ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’ berusaha untuk melahirkan kaum perempuan dengan kepemimpinan yang mumpuni dan mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sosialnya.
Baca juga: Pemerintah Tingkatkan Peran Koperasi dan UKM dalam Rantai Pasok Industri Manufaktur
Founder Stellar Women, Samira Shihab menyatakan, Stellar Women Entrepreneurship Academy’ akan terdiri dari beragam sesi kelas online yang akan berisi materi tentang product development, sales, branding, marketing, leadership, dan self-confidence.
"Sesi kelas online tersebut akan menyajikan beragam contoh kasus yang meliputi permasalahan, solusi, impact, dan takeaways-nya,” jelasnya.
Beberapa tokoh perempuan yang akan dilibatkan dalam program ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’ ini antara lain adalah Pendiri Narasi TV Najwa Shihab, CEO Burgreens Helga Angelina.
Kemudian Founder, CEO Sayurbox Amanda Cole, Co Founder Wecare.id Mesty Ariotedjo, CEO Sintesa Group Shinta Kamdani, VP Marketing Danone SN Indonesia Sri Widowati dan masih banyak sosok-sosok perempuan sukses di bidangnya masing-masing yang akan berlaku sebagai pembicara.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh IBCWE bersama dengan UN Women dan IGCN pada tahun 2018, dari 50 perusahaan top Indonesia hanya 28 persen perusahaan yang memiliki perempuan di jajaran direksi.
Hal ini menjadi salah satu alasan IBCWE untuk terlibat dalam program ini.
Executive Director Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Maya Juwita
Ketahanan ekonomi negara tidak lepas dari pertumbuhan UKM yang termasuk di dalamnya adalah pelaku usaha perempuan.
“Secara umum, pandemi Covid-19 mengguncang industri UKM yang mana banyak digeluti oleh perempuan.
Kemampuan beradaptasi dan memanfaatkan peluang dalam kondisi seperti ini merupakan sebuah keharusan," katanya.
Disebutkan, kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan organisasi sangat dibutuhkan untuk memberikan akses lebih banyak kepada para perempuan Indonesia, untuk meraih potensinya secara penuh sehingga dapat menjadi pemimpin dalam bisnis yang tidak hanya memajukan industri tetapi juga memberikan dampak sosial terhadap lingkungan,” jelas Asdep Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Eni Widiyanti
Pada penghujung program ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’, Danone Indonesia dan Stellar Women akan memilih lima ide bisnis terbaik dan satu peserta terbaik yang akan diberikan dukungan pendanaan untuk menjalankan bisnisnya serta diberikan kesempatan untuk mendapatkan one on one mentoring session.
Perempuan pelaku UKM di Indonesia yang berminat untuk mengikuti program ‘Stellar Women Entrepreneurship Academy’ ini dapat mengajukan pendaftaran di bit.ly/stellar-academy ditunggu paling lambat hingga 18 Maret 2021.