Kenaikan Impor Februari 2021 Ditopang Produk Farmasi dan Buah-buahan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan impor Februari 2021 ditopang oleh penggunaan barang konsumsi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan impor Februari 2021 ditopang oleh penggunaan barang konsumsi.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan nilai impor barang konsumsi secara tahunan (year on year) tumbuh 43,59 persen atau senilai 1,22 miliar AS.
Baca juga: Kementan: Tak Perlu Impor Beras, Pasokan Hingga Mei 2021 Akan Tembus 24 Juta Ton
"Kenaikan impor barang konsumsi ini terjadi karena adanya peningkatan produk-produk farmasi, beberapa buah-buahan, dan juga sayuran seperti bawang putih," kata Suhariyanto dalam paparannya, Senin (15/3/2021).
Dia menuturkan selain barang konsumsi, bahan baku penolong juga memberi kontribusi signifikan terhadap nilai impor RI Februari 2021.
Baca juga: Wacana Impor Beras Dikritik, Mendag: Jaga Iron Stock Bulog
Impor bahan baku ini tercatat positif sebesar 11,53 persen atau senilai 9,89 miliar dolar AS.
Pun demikian untuk impor barang modal yang tumbuh 17,68 persen atau nilai impor sebesar 2,15 miliar dolar AS.
"Jadi banyak mesin-mesin yang kita impor baik dari Jepang, FIlipina, Singapura, dan juga Amerika Serikat. Itu yang menyebabkan impor barang modal secara month to month maupun year on year mengalami peningkatan," tutur Suhariyanto.
Baca juga: Naik Dua Digit, BPS Catat Impor Februari 2021 Sebesar 13,26 Miliar Dolar AS
BPS menilai struktur impor sepanjang Februari 2021 memberi indikasi pergerakan industri dan investasi di Indonesia mulai bergulir.
"Nanti hasilnya akan terlihat saat rilis angka PDB Triwulan I 2021 pada Mei mendatang," tuntasnya.