Industri Batu Bara Memasuki Masa Sunset, Pemerintah Diminta Tak Salah Langkah Ambil Kebijakan
Suryo merekomendasikan beberapa langkah yang perlu dilakukan pemerintah dalam memanfaatkan cadangan batu bara Indonesia yang sangat melimpah.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Holding BUMN pertambangan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) berharap pemerintah tidak salah mengambil kebijakan terkait batu bara.
Direktur Transformasi Bisnis MIND ID, Suryo Eko Hadianto mengatakan, industri batu bara sudah memasuki masa sunset, sementara cadangan batubara Indonesia masih sangat banyak.
"Yang kami khawatirkan kalau ini salah treatment, batu bara ke depannya justru akan menjadi barang yang tidak termanfaatkan sama sekali," ujar Suryo dalam webinar, Jumat (19/3/2021).
Menurutnya, penggunaan energi memang mengikuti trend global, tetapi setiap negara harus menyesuaikan dengan kemampuan, kapasitas, dan sumber daya yang dimilikinya.
Oleh sebab itu, Suryo merekomendasikan beberapa langkah yang perlu dilakukan pemerintah dalam memanfaatkan cadangan batu bara Indonesia yang sangat melimpah.
Baca juga: Kementerian ESDM: Batubara Masih Jadi Sumber Energi Prioritas Sampai 2040
Baca juga: KPK Rekomendasikan Jokowi Soal Kelola Limbah Batubara Kategori Bahaya
"Pertama, cadangan batu bara Indonesia sebagai kekayaan negara, perlu segera di monetisasi. Sehingga benar-benar bisa mendongkrak ekonomi, karena mau tidak mau, suka atau tidak suka, sampai dengan hari ini PLTU berbasis batu bara masih merupakan energi listrik paling murah dibanding lain," paparnya.
Kedua, kata Suryo, perlu disusun strategi transformasi energi atau kemandirian energi yang sejalan dengan optimasi sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia, melalui beberapa langkah.
"Perbanyak PLTU mulut tambang, jangan justru ada moratorium karena ini adalah biaya paling murah dan ini bisa menjadi modal kita kembangkan industri atau pembangkit listri energi baru terbarukan dari modal biaya energi yang murah ini," ujarnya.
Langkah berikutnya, mendukung upaya hilirisasi batu bara dengan stimulus dari sisi financial maupun regulasi.
"Kemudian, mengoptimalkan keanekaragaman sumber energi yang tersebar dan tidak merata di Indonesia. Seperti halnya di Sulawesi cukup banyak potensi air terjun, Irian banyak, Kalimantan Utara ada, tetapi penggunaan di sana masih minim. Ini perlu dipikirkan bagaimana sumber energi ini terkoneksi dengan baik," tutur Suryo.
Berita-berita ekonomi dan bisnis