Penerbangan Batik Air Timika-Jakarta Harus Divert ke Makassar karena Satu Penumpang Sesak Nafas
Penerbangan Batik Air rute Timika-Jakarta harus dialihkan (divert) dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Hasanuddin
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerbangan Batik Air rute Timika-Jakarta harus dialihkan (divert) dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, setelah satu penumpang kedapatan sesak nafas dan butuh bantuan medis.
Pesawat lepas landas dari Timika, Papua pada Kamis (18/3/2021) hendak menuju Jakarta.
Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, penumpang berinisial MN membutuhkan bantuan medis karena mengalami sesak napas di bagian dada setelah 120 menit lepas landas dari Bandara Internasional Mozes Kilangin di Timika.
"Melihat kondisi tersebut, maka sesuai dengan standar operasional prosedur awak kabin memberikan tabung oksigen portable dan melonggarkan pakaian yang mengikat," kata Danang dalam keterangannya, Jumat (19/3/2021).
Baca juga: Maskapai Asing Menuju Jepang Hanya Boleh Bawa 100 Penumpang dalam Sekali Penerbangan
Kemudian pilot pun mengambil keputusan untuk melakukan pengalihan pendaratan atau divert ke bandara terdekat, karena penumpang tersebut membutuhkan pertolongan dari tenaga medis rumah sakit.
Baca juga: Hari Raya Nyepi 2021, Operasional Penerbangan dari dan ke Bali Dihentikan Sementara
Setelah mendarat dan penumpang dilarikan ke rumah sakit, Danang mengungkapkan, pihaknya mendapatkan informasi dari pihak rumah sakit bahwa salah satu penumpang tersebut telah meninggal dunia.
"Atas nama manajemen dan seluruh karyawan Batik Air mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya MN di rumah sakit," kata Danang.
Danang juga menyebutkan, Batik Air di Makassar bersama pendamping ikut membantu proses pengurusan jenazah dan administrasi.
Ia uga menyampaikan bahwa hal tersebut diluar dugaan, karena sebelum pesawat lepas landas tidak ada penumpang yang memberikan informasi dengan kondisi tertentu menyangkut kesehatan.
"Sebelum naik ke pesawat, seluruh dokumen perjalanan terkait hasil uji kesehatan telah diverifikasi oleh tenaga medis di bandara dan tidak ada informasi khusus," ucap Danang