Perancis Kembali Lockdown, Pasar Saham Eropa Berguguran
Pasar saham Eropa terlihat melemah di akhir pekan lalu setelah Perancis memberlakukan kebijakan lockdown
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar saham Eropa terlihat melemah di akhir pekan lalu setelah Perancis memberlakukan kebijakan lockdown regional "dikunci" lagi untuk menurunkan penyebaran virus Covid-19.
Pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, lockdown diperkirakan akan berdampak signifikan pada aktivitas ekonomi.
Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat hingga 6.387
Bahkan ada kemungkinan semakin memperburuk prospek pemulihan ekonomi Perancis untuk paruh pertama tahun 2021.
"Lockdown tersebut diterapkan di tengah progres kampanye vaksinasi yang lambat di beberapa negara Eropa. Lambatnya kampanye vaksinasi saat ini menyisakan sedikit harapan untuk pencabutan penuh pembatasan setelah berakhirnya lockdown selama 4 pekan," ujarnya, Senin (22/3/2021).
Sementara, Hans menjelaskan, kekhawatiran di kawasan Eropa akan kemajuan percepatan vaksinasi semakin meningkat.
Kekhawatiran itu muncul setelah Inggris menyatakan akan memperlambat peluncuran vaksin Covid-19 bulan depan karena krisis pasokan yang disebabkan oleh penundaan pengiriman.
"Meskipun vaksin lambat, tetapi Kawasan Eropa akan memasuki musim panas, sehingga diperkirakan banyak negara akan mencabut beberapa pembatasan dan diharapkan akan menjadi awal dari akselerasi ekonomi di kawasan Eropa," pungkas Hans.
Adapun indeks saham di Eropa berguguran yakni CAC 40 sebagai indeks tolok ukur untuk Bursa Saham Paris minus 1,07 persen ke 5.997, DAX German minus 1,05 persen ke 14.621, dan FTSE London minus 1,05 persen ke 6.708.