Fakta Baru Trigana Air Tergelincir, KNKT: Pesawat Mendarat dengan Satu Mesin, Roda Pendarat Rusak
KNKT terus melakukan investigasi dari insiden tergelincirnya pesawat kargo Trigana Air di Bandara Halim Perdanakusuma pada Sabtu (20/3/2021).
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terus melakukan investigasi dari insiden tergelincirnya pesawat kargo Trigana Air di Bandara Halim Perdanakusuma pada Sabtu (20/3/2021).
Ketua Subkomite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menyebutkan, investigasi atau pendalaman tersebut terdiri dari dua hal yaitu pertama terkait kerusakan mesin pesawat sebelah kanan.
"Pendalaman kedua yaitu terkait penyebab adanya kegagalan roda sebelah kanan saat melakukan pendaratan," kata Nurcahyo dalam keterangannya, Selasa (23/3/2021).
Nurcahyo juga menjelaskan, pesawat Trigana Air bertipe Boeing 737-400F itu setelah melakukan take off dari Bandara Halim Perdanakusuma meminta untuk return to base (RTB).
Baca juga: Trigana Air Tergelincir di Halim, Manajemen Masih Tunggu Hasil Investigasi
Baca juga: Trigana Air Berhasil Dievakuasi, Hari Senin Operasional Bandara Halim Perdanakusuma Kembali Normal
"Pilot meminta untuk kembali ke bandara setelah take off, karena adanya kerusakan mesin sebelah kanan pada pesawat," ujar Nurcahyo.
Sebelum melakukan landing, Nurcahyo mengungkapkan, pesawat memutar atau holding selama 15 menit dan mendarat dengan satu mesin.
Baca juga: UPDATE Evakuasi Trigana Air, Pesawat Dipotong Jadi 3 Bagian dan Bandara Halim akan Kembali Dibuka
“Kondisi ini adalah hal-hal yang termasuk kondisi yang sudah sering dilakukan oleh pilot dalam pelatihan di simulator yaitu terbang dengan 1 mesin. Sehingga penerbangan dengan 1 mesin seharusnya tidak merupakan kesulitan bagi pilot,” kata Nurcahyanto.
Kemudian pada saat mendarat, Nurcahyanto mengatakan bahwa roda pendarat sebelah kanan atau main landing gear sebelah kanan mengalami kerusakan.
“Pesawat berhenti dengan ketiga landing gear patah. Dan pesawat sudah berhasil dievakuasi pada hari Minggu dari lokasi dan dipindahkan ke tempat yang aman,” katanya.
Nurcahyanto juga menjelaskan pesawat ini terbang sebagai pesawat kargo dengan 4 orang yakni 2 pilot, 1 engineering, dan 1 flight operation officer (FOO) membawa kargo dengan tujuan penerbangan adalah Bandar Udara Hasanuddin di Makassar.
Tunggu hasil investigasi
Sementara itu menurut Direktur Operasional Trigana Air Service Benny Sumaryanto mengatakan, menurut data awal yang diterima bahwa pesawat mengalami masalah pada mesin nomor dua dan meminta untuk RTB.
"Setelah lepas landas, pilot meminta untuk RTB karena menemukan adanya kendala pada mesin nomor dua," kata Benny saat dihubungi Tribunnews, Selasa (23/3/2021).