Perdana di RI, Bandara Soekarno-Hatta Miliki Gardu Induk Khusus
Bandara Soekarno-Hatta kini memiliki Gardu Induk Khusus untuk menjamin kelistrikan operasionalnya.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bandara Soekarno-Hatta kini memiliki Gardu Induk Khusus untuk menjamin kelistrikan operasionalnya.
Hal tersebut membuat Bandara Soekarno-Hatta menjadi Bandara pertama di Indonesia yang memiliki Gardu Induk Khusus.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menilai, keberadaan gardu induk ini sangat penting bagi Bandara Soekarno-Hatta untuk menjamin keandalan dan pasokan listrik.
Baca juga: 8 Desa di Perbatasan Indonesia-Malaysia Dapatkan Pasokan Listrik PLN
“Sekitar 3 tahun lalu kami memulai pembangunan gardu induk di Bandara Soekarno-Hatta dan pada bulan ini, Maret 2021, gardu induk tersebut sudah dapat dioperasikan," jelas Awaluddin dalam keterangannya, Selasa (23/3/2021).
"Gardu induk di Bandara Soekarno-Hatta ini memiliki tegangan 150 kilovolt (kV) dan berkapasitas 2x60 megavolt ampere (MVA) yang cukup untuk mendukung operasional bandara," lanjutnya.
Dengan adanya gardu induk di Bandara Soekarno-Hatta ini, maka aliran listrik dari gardu induk PLN akan langsung dialirkan ke gardu induk di Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian diteruskan ke tiga main power system (MPS) di bandara untuk mendukung kelistrikan di seluruh area bandara.
Baca juga: Antonov Mampir Lagi ke Bandara YIA, Bawa Muatan Kargo Lebih Besar, Ini Foto-fotonya
Diketahui, sebelum adanya gardu induk di Bandara Soekarno-Hatta, aliran listrik dari gardu induk PLN dialirkan terlebih dahulu ke feeder Jakarta International Airport Cengkareng (JIAC) 1, 2, 3 dan 4 yang berada di luar kawasan bandara, baru kemudian ke 3 MPS di bandara.
Awaluddin menuturkan, kolaborasi dan sinergi BUMN antara AP II dan PLN terjalin sangat baik dalam mendukung jaringan listrik di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: Cegah Byar Pet, Bandara Soekarno-Hatta Kini Punya Gardu Induk Khusus
“Kolaborasi AP II dan PLN sudah berjalan sejak puluhan tahun lalu sejak Bandara Soekarno-Hatta mulai beroperasi pada 1984. Bentuk kolaborasi antara lain dengan adanya JIAC 1, lalu berlanjut ke JIAC 2, 3 dan 4,” jelas Muhammad Awaluddin.
Adapun PT Angkasa Pura II juga mengimplementasikan digitalisasi di dalam sistem jaringan listrik Bandara Soekarno-Hatta.
Penerapan digitalisasi dilakukan melalui sistem SCADA atau supervisory control and data acquisition sebagai pusat informasi dan pemantauan seluruh seluruh aktivitas sistem kelistrikan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.