Ini Jurus Waskita Beton Genjot Pertumbuhan Kinerja
Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Beton Precast) menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja di tahun 2021.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Beton Precast) menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja di tahun 2021.
Penyiapan strategi ini dilakukan sebagai upaya dari manajemen baru Wakita Beton demi mengambil momentum dari adanya katalis positif berupa program vaksinasi yang sudah mulai dijalankan pemerintah Indonesia.
Direktur Utama Waskita Beton Moch. Cholis Prihanto mengungkapkan, bersama manajemen baru jajarannya telah menyiapkan sejumlah strategi mulai dari memastikan berjalannya sustainability program.
Baca juga: Ekonomi Mulai Membaik, Waskita Beton Bidik Kontrak Rp 7,88 Triliun di 2021
“Manajemen baru Waskita Beton juga akan menekankan strategi pada restrukturisasi dan integrasi organisasi dengan mengedepankan pengendalian, hingga delegasi kewenangan (desentralisasi),” ujar Cholis di Jakarta, Rabu (30/3/2021).
Baca juga: Sepanjang 2020, Waskita Catat Nilai Kontrak Baru Rp 27 Triliun
Selain melakukan perbaikan dan memastikan sustainability program, manajemen baru Waskita Beton juga telah Menyusun strategi utama demi memperbaiki kinerja perusahaan pasca pandemic, diantaranya, yaitu:
Pertama, adanya penyempurnaan struktur organisasi melalui desentralisasi dan penerapan sistem SAP untuk menghasilkan data akurat serta realtime untuk menunjang pengambilan keputusan strategis Manajemen. SAP tersebut telah digunakan perusahaan sejak awal 2021.
Kedua, melakukan optimalisasi aset yang tidak produktif untuk dapat dikerjasamakan dengan pihak eksternal.
Ketiga, memastikan Pemenuhan kecukupan modal kerja dan arus kas melalui restrukturisasi fasilitas perbankan, akselerasi penagihan piutang, serta pengendalian biaya yang lebih ketat.
Keempat, melakukan efisiensi produksi dan manajemen supply chain melalui integrasi plant di wilayah Jawa Barat yang telah dilakukan Perusahaan sejak akhir 2020. Melalui integrasi tersebut beban operasional perusahaan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kelima, melakukan sinergi pasar melalui JO/JV dengan mitra bisnis/investor potensial di mana sebelumnya Perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perusahaan Jepang untuk ke depannya melakukan kerjasama melalui JO/JV.
Keenam, melakukan pembenahan pada SDM melalui rasionalisasi pegawai sesuai dengan jumlah utilitas produksi, hal ini tentunya sejalan dengan strategi efisiensi yang dilakukan Perusahaan.
“Beberapa strategi tersebut telah dilakukan perusahaan sejak akhir 2020, dan harapannya akan terlihat pada laporan keuangan periode selanjutnya,” ujar Cholis.
Dongkrak Pendapatan
Cholis menambahkan, melalui sejumlah strategi tersebut Waskita Beton Precast optimis kinerja perusahaan bisa membaik.
Maka dari itu, perusahaan pun di tahun 2021 ini membidik pertumbuhan perolehan kontrak baru senilai Rp 7,78 triliun.
Di mana target kontrak Waskita Beton tahun ini tak terlepas dari sisa nilai kontrak pada 2020 sebesar Rp 4,11 triliun, dan target perolehan kontrak baru tahun 2021 yang diproyeksikan mencapai Rp 3,77 triliun.
Waskita Beton Precast juga menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha ditahun 2021 ini menembus Rp 5,33 triliun atau naik dari perolehan pendapatan usaha di tahun 2020 yang mencapai sebesar Rp 2,21 triliun.
“Perusahaan memandang dengan adanya program vaksinasi maka bisa memberikan katalis positif untuk pertumbuhan sektor khususnya konstruksi di Indonesia. Diharapkan kondisi ekonomi akan mengalami pemulihan pada semester ke-2 tahun 2021,” imbuh Cholis.
Seperti yang diketahui, Pada tahun 2020 Waskita Beton berhasil membukukan perolehan nilai kontrak baru perusahaan sebesar Rp 1,86 triliun.
Perolehan kontrak baru ini didominasi dari proyek eksternal sebesar Rp 998,79 miliar (54 persen) melalui Proyek Jalan Tol Binjai Pangkalan-Brandan, Banda Aceh - Sigli, NCICD dan proyek lainnya. Sedangkan untuk perolehan proyek internal sebesar Rp 866,56 miliar (46 persen) melalui Proyek Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo, Jalan Tol Prabumulih-Muaraenim, Proyek Jalan Pengaman Pantai Paket 4, dan proyek lainnya.
Cholis Prihanto menyatakan, bahwa fokus manajemen pada pasar eksternal sejalan dengan strategi manajemen untuk meningkatkan eksposure ke pelanggan eksternal.
Hal ini juga tergambar dari pertumbuhan pelanggan yang meningkat hingga 48,28 persen dari tahun 2019 sebesar 87 pelanggan menjadi 129 pelanggan. Angka tersebut merupakan angka pertumbuhan pelanggan tertinggi dalam lima tahun terakhir.