Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sudah 3 Bulan Tertimbun Lumpur di Laut, Mungkinkah Data CVR SJ182 Bisa Terbaca?

Penemuan CVR Sriwijaya SJ182 membuka peluang berupa informasi detail mengenai penyebab jatuhnya pesawat itu.

Editor: Sanusi
zoom-in Sudah 3 Bulan Tertimbun Lumpur di Laut, Mungkinkah Data CVR SJ182 Bisa Terbaca?
Tangkap layar YouTube Kompas TV
Black box berupa Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditemukan, Selasa (30/3/2021) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditemukannya Cockpit Voice Recorder (CVR) milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Rute Jakarta-Pontianak yang jatuh pada 9 Januari 2021 lalu membuat investigasi insiden itu berlanjut.

CVR merupakan salah satu kompenen penting yang masuk dalam bagian black box atau kotak hitam pesawat selain Flight Data Recorder. Data di dalam CVR berisi percakapan antara pilot, ko-pilot dan petugas Air Traffic Controller (ATC) sesaat pesawat lepas landas hingga hilang kontak.

Baca juga: Baca Isi CVR Sriwijaya Air SJ 182, KNKT Akan Transparan Soal Penyebab Kecelakaan

Penemuan CVR Sriwijaya SJ182 membuka peluang berupa informasi detail mengenai penyebab jatuhnya pesawat itu.

Meski sudah 3 bulan lebih terendam di dasar laut yang tertutup lumpur di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, data CVR masih berpotensi untuk diunduh dan terbaca.

Baca juga: Setelah CVR Ditemukan, Kapan KNKT Umumkan Penyebab Jatuhnya Sriwijaya SJ-182?

Keraguan sejumlah pihak terkait kemungkinan data CVR Sriwijaya SJ182 vestigator Komite Nasional Keselamatan masih bisa dibaca atau tidak sudah dijelaskan sebelumnya oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

Investigasi senior KNKT R Yunus Ardianto mengungkapkan, memori perekam suara pilot di kokpit atau CVR pesawat Sriwijaya Air SJ-182 masih berpotensi bisa dibaca. Meski perangkat CVR itu dalam kondisi terlepas dari pembungkusnya.

Berita Rekomendasi

"Insya Allah bisa dibaca, sebab sudah banyak bukti bahwa CVR tetap bisa terbaca meski sudah lepas dari cover black box. KNKT selama ini sudah bisa menyelesaikan kejadian kecelakaan pesawat jauh sebelum insiden SJ-182," kata investigator KNKT R Yunus Ardianto di Dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (16/1/2021) lalu.

Baca juga: CVR Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan, Menhub: Saya Beri Acungan Jempol

Meski terendam di dasar laut dan terendam lumpur, memori yang merupakan bagian terpenting dari CVR itu adalah memori di dalamnya.

Karena jika memori itu bisa diselamatkan dan data di dalamnya masih bisa diunduh, pengungkapan insiden jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 akan semakin terbuka lebar.

Yunus menjelaskan, kondisi memori yang terlepas dari cover black box bukan merupakan yang pertama.

Peristiwa serupa pernah dialami ketika kecelakaan menimpa pesawat Lion Air Boeing 737 Max 8 di Karawang, AirAsia di Selat Karimata 2014 lalu hingga Sukhoi yang jatuh di Gunung Salak Bogor pada 2012 silam.

"Karena di dalam pembungkus atau casing CVR terdapat memori dan power serta ada penghubung. Kemarin yang ditemukan itu rumah memori saja," ujar Yunus saat penemuan FDR SJ-182 pada 12 Januari 2021 lalu.

CVR merupakan satu dari dua bagian kotak hitam dari pesawat. Selain CVR, bagian lain dari kotak hitam pesawat adalah Flight Data Recorder (FDR).

Data FDR sendiri sudah diunduh datanya untuk kemudian diteliti untuk mengungkap penyebab kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182.

Informasi penemuan CVR Sriwijaya Air SJ-182 diketahui pada Selasa, (30/3/2021) malam. CVR Sriwijaya Air itu berhasil ditemukan tak jauh di lokasi penemuan FDR pada 12 Januari lalu.

Hal itu disampaikan Menhub Budi Karya saat mengumumkan temuan CVR Sriwijaya Air di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

"Kita memang lakukan (pencarian CVR, red) dengan sistematis dan Alhamdulillah semalam jam 20.00 WIB, ditemujan dari tempat yang tidak jauh ditemukannya FDR," kata Budi Karya.

Budi pun melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penemuan black box cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ-182.

"Secara teknis, penemuan ini sudah dilaporkan ke kami dan kami sudah lapor ke presiden bahwa ini sudah ditemukan," kata Budi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas