PUPR Kesulitan Kirim Eskavator dan Dumptruck ke NTT karena Kendala Transportasi Laut
Evakuasi bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) terkendala alat berat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, evakuasi bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) terkendala alat berat.
Doni menyebut Kementerian PUPR akan mengirimkan 8 unit eskavator dan 6 unit dumptruck ke lokasi bencana.
Hal itu disampaikan Doni Monardo dalam konferensi pers terkait Penanganan Bencana di Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui virtual, Senin (5/4/2021) malam.
"Berdasadarkan laporan di lapangan kesulitannya adalah eskavator, kementerian PUPR telah mendata ada 8 unit eskavator yang siap dikirim ke Lembata dan Adonara, termasuk 6 unit dumtruck," kata Doni.
Baca juga: Hujan Tangis Pecah Saat Keluarga Korban Banjir Bandang Adonara Bertemu Bupati Flotim
Namun, Doni menjelaskan, bahwa hingga saat ini alat berat tersebut belum bisa dikirim karena kendala alat transortasi laut yang belum memadai.
"Kami terus berusaha mendapatkan alat transport sehingga dumtruk dan eskavator yang sekarang di pulau Flores bisa dikirim ke Adonara," ucao Doni.
Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Tidak Tetapkan Banjir Bandang NTT Sebagai Bencana Nasional
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 ini juga mengajak masyarakat yang memiliki transportasi untuk bisa menawarkan kepada BNPB dan juga mungkin dukungan dari beberapa kelompok yang memiliki transportasi laut untuk membantu meringankan tugas tim di lapangan.
Doni pun mengupdate korban jiwa dan hilang akibat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut data yang diterima hingga Senin (5/4/2021) malam, sebanyak 84 orang korban meninggal dunia dan 71 orang masih dinyatakan hilang.
"Korban yang telah ditemukan 84 orang, dan yang masih dalam pencarian sebanyak 71 orang, suatu angka yang besar sekali," kata Doni.
Doni menambahkan, langkah awal yang dilakukan oleh tim di lapangan mulai dari Pemerintah Daerah, Kementerian Kesehatan, relawan lokal untuk mencari dan menemukan jenazah yang masih belum ditemukan.
Update kabar terbaru Banjir Bandang di NTT