NSCR: Prinsip Keberlanjutan Menjadi Sebuah Keharusan dalam Perusahaan
NCSR Indonesia menyatakan prinsip-prinsip sustainability atau keberlanjutan menjadi keharusan dalam aktivitas operasional perusahaan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi non profit Collaborative Partner for Sustainability Strategy, Reporting and Assurance dari National Center for Sustainability Reporting (NCSR) Indonesia menyatakan prinsip-prinsip sustainability atau keberlanjutan menjadi keharusan dalam aktivitas operasional perusahaan.
Perwakilan NCSR Stella Septania mengatakan prinsip keberlanjutan sudah menjadi sebuah urgency global untuk memastikan kelangsungan hidup dan kualitas hidup saat ini dan di masa depan.
Baca juga: Presiden Tepco Holding Jepang Akan Kembalikan 30% Gajinya ke Perusahaan
"Mungkin 15 tahun yang lalu adopsi sustainability oleh perusahaan masih dianggap sebagai sesuatu yang nice-to-have. Sekarang sustainability sudah menjadi sesuatu yang have-to-be-done, karena semakin banyak kelompok pemangku kepentingan meminta sustainability diintegrasikan ke dalam proses bisnis," katanya dalam webinar bertajuk Action, Advocacy and Trust: Strategies for Communicating Sustainability, Kamis (8/4/2021).
Menurutnya, adopsi sustainability oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia masih terbatas di beberapa sektor dan oleh perusahaan-perusahaan yang secara regulasi memang diharuskan atau yang diminta oleh pelanggan, principal, dan pemegang sahamnya.
“Sekarang, perusahaan-perusahaan sudah dikepung dari berbagai sisi. Ada peer pressure dari publik, media, dan LSM. Ada financial pressure dari investor dan kreditor, dan ada regulatory pressure dari regulator dan pemerintah. Semuanya mendorong kolaborasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs),” jelasnya.
Stella menilai sustainability harus segera diintegrasikan ke dalam proses bisnis dan operasional sehari hari jika perusahaan tidak ingin tertinggal dan ditinggal oleh pemangku kepentingannya.
Dia mengatakan bahwa sustainability luas dan memiliki banyak aspek, tidak melulu soal sosial kemasyarakatan tapi juga mencakup profitabilitas perusahaan.
"Jadi sustainability ini bukan hanya tugasnya beberapa orang ataupun beberapa departemen di sebuah perusahaan. Sustainability ini tugasnya semua orang karena setiap unit dan departemen memiliki andil dan aspek sustainability yang terkait dengan tugas dan aktivitas mereka," paparnya lebih lanjut.