PT PP Susun Strategi Jangka Pendek Hingga Panjang Hadapi Pandemi
PP telah menyusun strategi bisnis jangka pendek hingga panjang untuk menjaga kinerjanya tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PP (Persero) mengaku telah menyusun strategi bisnis jangka pendek hingga panjang untuk menjaga kinerjanya tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19.
Sekretaris Perusahaan PT PP Yuyus Juarsa mengatakan, strategi jangka pendek yang dijalankan perseroan telah tertuang dalam buku rencana kerja anggaran perusahaan 2021.
Baca juga: Waskita Karya Perkuat Proyek Infrastruktur Sumber Daya Air dan Pembangkit Listrik
Strategi jangka pendek tersebut berorientasi kepada lima fokus, yaitu nilai ekonomi dan sosial, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi, serta pengembangan talenta.
"Pandemi Covid-19 telah membuat banyak perusahaan mengubah cara menjalankan proses bisnis. Bahkan, tidak sedikit perusahaan mendaur ulang rencana bisnisnya untuk bertahan dan bangkit di masa pandemi," ujar Yuyus, Kamis (8/4/2021).
Untuk jangka menengah dan panjang, kata Yuyus, beberapa strategi yang disusun meliputi, memperluas kepemimpinan, perputaran nilai investasi, penyelarasan lini binis, dan memperkuat kapabilitas perseroan.
Baca juga: PTPP Gandeng Konsultan Asal AS Kembangkan Floating City di Bekasi
Menurutnya, perseroan terus memperkuat aspek strategi dengan bertranformasi adaptif menghadapi pandemi, di mana akan menerapkan beberapa kebijakan bisnis ke depan.
"Perseroan melakukan transformasi portofolio bisnis, unit bisnis, organisasi, tata kelola bisnis, pengelolaan investasi, teknologi dan corporate knowledge," kata Yuyus.
Dalam bidang investasi, kata Yuyus, perseroan akan memfokuskan pada selektif investasi, dimana proyek-proyek investasi yang memiliki BEP cepat akan menjadi prioritas.
Selain itu, perseroan juga akan melakukan penataan kembali aset secara cermat untuk proyek-proyek jalan tol yang telah diselesaikan pembangunannnya dan memiliki profitabilitas yang baik.
"Hasil smart recycling asset akan digunakan kembali untuk membiayai proyek-proyek investasi berikutnya, yang menurut perusahaan memiliki nilai profitabilitas yang jauh lebih menguntungkan," papar Yuyus.