Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Salah satu industri yang terkena imbas pendemi adalah industri penghantar nikotin elektronik di Indonesia.

Padahal sebelum pandemi, industri ini  telah memberikan kontribusi sebesar Rp 154,1 miliar di 2018 dan bertumbuh hingga Rp426  miliar di 2019.

"Sebagai industri yang baru bertumbuh, masih banyak isu dan tantangan yang harus dihadapi dan dibenahi oleh pelaku bisnis serta pemangku kepentingan," kata  Co-Founder FOOM Lab Global, Feranti Susilowati dalam keterangannya, Minggu (11/4/2021). 

Meski tertekan imbas pandemi, FOOM mengajak semua kalangan untuk Bangkit Bersama dan membantu masyarakat atau dunia industri yang terdampak Pandemi Covid-19.

Salah satunya melalui acara Virtual Charity Concert yang dapat disaksikan secara streaming melalui channel YouTube FOOM Lab Global digelar pada tanggal 10 April 2021 dengan guest star Weird Genius.

"Harapannya ini jadi wadah guna mengajak  penonton berdonasi melalui suguhan hiburan untuk Bangkit Bersama melalui masa pandemi dan bahu-membahu membantu para pelaku industri di Indonesia yang terkena dampak pandemi," katanya.

Melalui acara ini secara resmi memperkenalkan FOOM sebagai brand lokal di industri
penghantar nikotin elektronik di Indonesia. 

"Tentunya kami berharap Indonesia dapat segera pulih dari pandemi ini dan penggunaan
industri rokok elektrik atau vape terus semakin meningkat dan menjadi pilihan bagi hampir 70 juta perokok dewasa di Indonesia," katanya.

FOOM telah berdiri sejak November 2019, konsisten untuk terus memastikan kemudahan akses bagi pelanggan yang ingin mendapatkan produk kapan, dimana saja, baik online maupun offline.

Baik itu melalui jalur distribusi ke seluruh Indonesia melalui perpanjangan tangan para distributor resmi, toko vape store yang mana hingga saat ini telah bekerjasama dengan lebih dari 1,000 jaringan toko Vape di Indonesia.

Sudah lebih dari satu tahun masyarakat Indonesia hidup di tengah pandemi Covid-19 dengan jumlah kasus sebanyak 1.482.559 yang mengakibatkan 40.081 angka kematian (per 25 Maret 2021). Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia mencatat lebih dari 6,4 juta tenaga kerja dirumahkan atau terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Banyak pengusaha dan pelaku industri tidak berpenghasilan atau merugi selama
pandemi Covid-19, namun pengeluaran perusahaan terus berjalan sehingga posisi
keuangan perusahaan semakin tertekan.