Sistem Ini Dinilai Bisa Jadi Solusi untuk Cegah Wabah Penyakit di Tambak Udang
Disease Prevention System (DPS), layanan yang memberikan protokol pencegahan wabah penyakit pada tambak udang
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budidaya udang kini menjadi salah satu peluang bisnis yang kian menjanjikan.
Namun, serangan wabah penyakit termasuk Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) dan Early Mortality Syndrome (EMS) telah menjadi momok menakutkan bagi petambak udang di seluruh dunia sejak lebih dari satu dekade lalu.
eFishery melalui salah satu unit bisnisnya, eFisheryFarm menjawab kegelisahan tersebut dengan menghadirkan Disease Prevention System (DPS), layanan yang memberikan protokol pencegahan wabah penyakit pada tambak udang dan memberikan solusi pengaturan kualitas air yang efektif dan ramah lingkungan dengan berbasis teknologi.
Baca juga: KawanCicil Beri Modal Pembudidaya Ikan Nasabah eFisheryFund
CEO dan Co-founder eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, pemerintah menargetkan Indonesia menjadi pengekspor udang terbesar nomor satu di dunia dan memastikan ekspor udang naik hingga 250 persen pada tahun 2024 mendatang.
"Untuk mencapai target tersebut, kapasitas produksi perlu ditingkatkan, salah satunya dengan mengatasi salah satu hambatan terbesar dalam budidaya udang, yaitu wabah penyakit," ujarnya, Kamis (15/4/2021).
EMS yang menyebabkan kematian pada benih udang dapat disebabkan oleh bakteri dari marga Vibrio, sehingga dikenal dengan istilah Vibriosis.
Baca juga: Gunakan Teknologi eFishery, Dua Perempuan Ini Sukses Jadi Pengusaha Akuakultur
Keluarga bakteri Vibrio sendiri dapat ditemukan di hatchery seperti pada post larva benur, air bak benur dan induk, serta pakan alami.
Sedangkan pada tambak, bakteri tersebut dapat ditemukan pada air tambak yang tercemar dan pada sedimen (lumpur).
Menurut Gibran, DPS yang dihadirkan oleh eFishery ini menjadi solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya berbagai wabah penyakit.
Salah satu komponen dalam DPS adalah disinfektan ramah lingkungan yang telah terbukti dengan cepat membunuh bakteri dan menghilangkan berbagai patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada udang seperti yellow head virus, white spot syndrome virus (WSSV), dan Vibrio parahaemolyticus penyebab AHPND.
Gibran menambahkan, sebagai bagian dari layanan DPS, teknisi eFishery akan melakukan pengecekan atau assessment tahap awal dengan output berupa biosecurity scoring untuk menentukan tingkat kerentanan tambak terhadap serangan penyakit.
Kemudian tim eFishery juga akan melakukan pengecekan dan analisis kualitas air tambak secara rutin serta memberikan laporan dan rekomendasi penanganan air.
Selain itu, teknisi juga akan memberikan rekomendasi pemberian dosis disinfektan serta protokol dan konsultasi secara gratis apabila tambak terserang wabah, sehingga para petambak dapat berbudidaya dengan aman tanpa khawatir tambaknya terserang penyakit.
Hal tersebut telah dibuktikan oleh Bobby, Petambak Udang dari Kelompok Tani Blue Vaname. Ia menuturkan bahwa sempat terjadi pandemi kematian dini di tempat tambaknya beroperasi di Subang.