BTN Gelar Akad Massal untuk 600 Unit KPR Subdisi di Bogor
Di tengah pandemi, rumah menjadi kebutuhan yang mendesak karena berbagai aktivitas dilakukan di rumah
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mendorong realisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi, sebagai upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Terbaru, Kantor Cabang Bank BTN Bogor menggelar akad massal 600 unit KPR Subsidi yang berlokasi di perumahan Pesona Kahuripan 4 di Desa Bojong, Kecamatan Kelapa Nunggal, Kabupaten Bogor.
Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan, permintaan KPR pada tahun ini mulai menunjukkan peningkatan, sejalan dengan stimulus ekonomi dari pemerintah.
“Di tengah pandemi, rumah menjadi kebutuhan yang mendesak karena berbagai aktivitas dilakukan di rumah.
Baca juga: BSI Gelar Akad Massal KPR Sejahtera FLPP untuk 1.500 Nasabah
Kami terus berupaya terus mendukung para pengembang untuk memproduksi rumah subsidi dan memacu realisasi kredit sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia dapat memiliki rumah,” kata Hirwandi dalam keteranyannya, Minggu (18/4/2021).
Menurutnya, ecara total, akan ada lebih dari 1.000 unit rumah di proyek perumahan tersebut, di mana 400 unit sisanya sedang dalam proses persetujuan KPR di Bank BTN KC Bogor.
“Mayoritas konsumen akad merupakan masyarakat berpenghasilan rendah yang bekerja di Jakarta.
Baca juga: Produsen Kolang Kaling di Leuwiliang Bogor Merasakan Berkah di Bulan Ramadhan Ini
Sehingga, kami berharap dengan memiliki rumah yang berkualitas, para pekerja tersebut dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan berpengaruh ke produktivitas mereka," tuturnya.
Hingga 15 April 2021, BTN telah merealisasikan penyaluran KPR Subsidi untuk lebih dari 31 ribu unit rumah.
Sejak pandemi dimulai pada awal tahun 2020 hingga pertengahan April 2021, perseroan juga telah memberikan KPR Subsidi baik skema konvensional maupun syariah untuk lebih dari 153 ribu unit rumah.
Nilai penyaluran untuk ratusan ribu hunian tersebut setara Rp 21,5 triliun.