Erick Thohir Sebut Apartemen Terintegrasi dengan KRL Bisa Menjadi Primadona Generasi Milenial
Hunian berkonsep TOD menjadi hunian perkotaan. Selain memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan, juga bisa membantu menekan kemacetan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir telah menghadiri prosesi topping off Tower Cattleya, Samesta Mahata Serpong.
Proyek tersebut merupakan proyek berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang digarap oleh Perum Perumnas.
TOD merupakan konsep perencanaan kota serta hunian yang berpusat dan memanfaatkan kawasan transit transportasi publik.
Menteri Erick mengapresiasi apa yang dilakukan Perumnas. Menurut Erick, Perumnas tetap komitmen dalam menyediakan hunian bagi masyarakat.
Terlebih, ini merupakan hunian yang terintegrasi dengan kereta rel listrik (KRL).
"Saya pikir apa yang dilakukan Perum Perumnas ini mewakili semangat BUMN untuk tidak pernah menyerah dalam situasi apapun, seperti terus menyediakan hunian bagi masyarakat meski ekonomi sedang lesu di tengah pandemi Covid-19," ucap Menteri Erick Thohir, Sabtu (17/4/2021).
Ia melanjutkan, hunian berkonsep TOD ini menjadi hunian perkotaan di masa depan.
Selain memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan, juga bisa membantu menekan macet di perkotaan, seperti di Jakarta.
"Penduduk Indonesia sekarang didominasi usia produktif yang menuntut efisiensi baik dalam hal waktu maupun pekerjaan. Jadi ini bisa menjadi primadona generasi milenial," jelas Erick.
Baca juga: Menhub: Warga Perkotaan Butuh Transportasi Publik yang Terintegrasi yang Nyaman, Aman dan Sehat
Sebagai informasi, Samesta Mahata Serpong dibangun dalam 2 tahap terdiri dari 3.632 unit hunian dengan tipe unit studio, 2 bedroom dan 2 bedroom+.
Hunian yang tepat berada di lahan Stasiun Rawabuntu ini tidak hanya terintegrasi transportasi KRL saja.
Namun, juga berada di akses pintu masuk tol Serpong - Jakarta dan jalan utama Tangerang Selatan.
Samesta Mahata Serpong mengedepankan pemanfaatan moda transportasi umum seperti bus dan angkutan perkotaan.
Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro menyatakan, Perumnas selalu berkomitmen mengedepankan pelayanan publik dalam penyediaan hunian terjangkau dan strategis bagi masyarakat. "Hingga saat ini, progress konstruksi tidak mengalami perlambatan meskipun di tengah suasana pandemi covid," tutur Budi.
Proses penutupan atap ini merupakan momen yang bersejarah bagi Perumnas karena merupakan topping off untuk hunian terintegrasi transportasi pertama di Indonesia.
"Topping off kali ini pun menjadi topping off bersejarah bagi kami Perumnas karena menjadi hunian terintegrasi transportasi pertama di Indonesia yang telah kami selesaikan secara tahap konstruksi setinggi 34 lantai dan 743 unit," jelas Budi.