Gelar RUPST, Pemegang Saham Waskita Setujui Laporan Tahunan dan Rencana Pendanaan
Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020, bertempat di Jakarta.
RUPST yang digelar pukul 14.00 WIB tersebut dihadiri oleh 76,03 persen dari seluruh pemegang saham Waskita.
Pada RUPST, pemegang saham secara bulat memberikan persetujuan untuk 8 mata acara, antara lain persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan audit Waskita tahun buku 2020, penetapan Kantor Akuntan Publik untuk audit laporan keuangan tahun 2021, hingga perubahan anggaran dasar Waskita.
Baca juga: Waskita Karya Perkuat Proyek Infrastruktur Sumber Daya Air dan Pembangkit Listrik
Selain beberapa agenda rutin dalam RUPST, Pemegang Saham Waskita juga menyetujui rencana Waskita untuk memperoleh pendanaan dengan penjaminan dari Pemerintah.
"Lebih rinci, Waskita berencana menerima pendanaan sebesar Rp 15,3 triliun dari pinjaman perbankan maupun penerbitan obligasi atau sukuk," tulis keterangan tertulis, yang diterima Tribunnews, Senin (19/4/2021).
Baca juga: Ini Jurus Waskita Beton Genjot Pertumbuhan Kinerja
Waskita akan menggunakan dana yang diperoleh untuk menyelesaikan pembangunan berbagai proyek infrastruktur yang tengah dikerjakan.
Kini, Waskita tengah menunggu persetujuan Kementerian Keuangan untuk penjaminan tersebut. Dengan adanya penjaminan dari Pemerintah, maka kelayakan kredit Waskita akan meningkat sehingga berdampak pada cost of debt yang lebih kompetitif.
Pada tahun 2020, Waskita berhasil mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 27 triliun. Kontrak baru tersebut terdiri dari proyek Infrastruktur Konektivitas 43 persen, proyek infrastruktur sumber daya air 8 persen, proyek Gedung 13 persen, proyek EPC 27 persen, serta kontrak yang diperoleh anak perusahaan 9 persen.
Sebagai informasi, pada RUPST tersebut, pemegang saham Waskita juga menetapkan jajaran pengurus baru yaitu :
Komisaris Utama/Independen: Badrodin Haiti
Komisaris : Robert Leonard Marbun
Komisaris : Mochammad Fadjroel Rachman
Komisaris : Ahmad Erani Yustika
Komisaris : T. Iskandar
Komisaris Independen : Muradi
Komisaris Independen : Bambang Setyo Wahyudi
Direktur Utama : Destiawan Soewardjono
Direktur Operasi I : I Ketut Pasek Senjaya Putra
Direktur Operasi II : Bambang Rianto
Direktur Operasi III : Gunadi
Direktur HCM & Pengembangan Sistem : Hadjar Seti Adji
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko : Taufik Hendra Kusuma
Direktur Pengembangan Bisnis & QSHE : Luki Theta Handayani