PLN Minta Warga NTT Ikhlas Jika Pohonnya Ditebang untuk Pulihkan Aliran Listrik
Saat ini ada 4.002 gardu listrik mengalami kerusakan akibat terjangan Badai Seroja dan hingga pagi tadi sudah 3.686 unit berhasil dipulihkan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) sampai saat masih melakukan pemulihan aliran listrik di Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat terdampak siklon tropis seroja, beberapa waktu lalu.
Saat ini ada 4.002 gardu listrik mengalami kerusakan akibat terjangan Badai Seroja dan hingga pagi tadi sudah 3.686 unit berhasil dipulihkan.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Syamsul Huda mengatakan, dalam meningkatkan keandalan suplai listrik di NTT, maka warga dapat membantu dengan cara mengikhlaskan pohon-pohon yang menyentuh jaringan PLN ditebang.
"Ini bukan untuk PLN, tapi untuk kepentingan bersama, untuk kepentingan umum yang ada di sana, sehingga keandalan listrik ke berbagai pelosok di NTT bisa kami ditingkatkan keandalannya," papar Syamsul secara virtual, Senin (19/4/2021).
Baca juga: Pasca Badai Seroja NTT, Muncul Pulau Baru di Rote Ndao, Masyarakat Ingin Menamai Pulau Paskah
Menurutnya, ketidakstabilan ataupun padamnya aliran listrik PLN, kerap kali disebabkan kawat atau konduktor jaringan PLN bersentuhan dengan pepohonan milik warga maupun yang ada di jalan umum.
Baca juga: Tinjau BTS yang Terdampak Badai Seroja, Kominfo Upayakan Normalisasi Jaringan Seluler
"Supaya tidak menyentuh jaringan PLN, mohon untuk dapat diikhlaskan pada saat PLN izin kepada masyarakat untuk melakukan pemangkasan pohon," paparnya.
"Yang belum ada (pohon), mohon masyarakat tidak menanam pohon di bawah jaringan PLN, karena suatu ketika itu akan menyentuh jaringan PLN," sambung Syamsul.