Perkuat Hubungan Lintas Negara, Konsorsium Blockchain ASEAN Dibentuk
Organisasi-organisasi blockchain ini akan bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran dan meningkatkan adopsi penggunaan teknologi blockchain.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Asosiasi Blockchain Singapura (BAS), Asosiasi Teknologi Ledger Terdistribusi Filipina (DLTAP), Pusat Bisnis dan Keuangan Internasional Labuan (Labuan IBFC), Asosiasi Perdagangan Operator Aset Digital Thailand (TDO) dan Blockchain Australia (BA) sepakat membentuk ASEAN Blockchain Consortium (ABC).
Hal ini untuk membina dan memperkuat hubungan lintas negara dalam mempromosikan teknologi blockchain.
Penasihat Senior Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Indonesia) Edi Prio Pambudi menjelaskan konektivitas digital merupakan hal yang mendesak selama pandemi yang terjadi untuk menjaga bisnis tetap berjalan.
Baca juga: Delevoper Blockchain Makin Dibutuhkan, di AS Gajinya Bisa Rp 150 Juta Per Bulan
"Ini adalah kesempatan bagi blockchain untuk menata kembali konektivitas digital dengan adaptasi tingkat lanjut,” ucap Edi, Kamis (22/4/2021).
Organisasi-organisasi blockchain ini akan bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran dan meningkatkan adopsi penggunaan teknologi blockchain.
Baca juga: Strategi Tokocrypto Gabungkan Blockchain CeFi dan DeFi
Mereka juga akan terlibat dengan regulator untuk memastikan kepatuhan hukum terhadap peraturan yang ditetapkan dengan semestinya.
Ketua Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) Muhammad Deivito Dunggio menambahkan kebangkitan teknologi blockchain di dunia tidak dapat dihindari, Indonesia sebagai tingkat adopsi digital tertinggi akan berada di garis depan.
"MOU ini dapat menjadi titik awal dari kemajuan teknologi baru di industri blockchain," lugas dia.