Konsisten Jalankan CSR, Perusahaan Ini Raih Penghargaan Bergengsi dari BISRA 2021
Menjalankan bisnis tak hanya sekadar menggali profit sebanyak mungkin, tetapi juga berkontribusi positif untuk masyarakat.
TRIBUNNEWS.COM – Menjalankan bisnis tak hanya sekadar menggali profit sebanyak mungkin, tetapi juga berkontribusi positif untuk masyarakat.
Oleh karena itu, korporasi, terlebih korporasi besar, umumnya memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai komitmen untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Di Indonesia, terdapat perusahaan besar yang kerap melakukan CSR secara konsisten, bahkan tak hanya saat terjadi bencana alam atau krisis seperti pandemi. Salah satunya adalah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk atau Sido Muncul.
Secara konsisten CSR Sido Muncul getol mengadakan kegiatan sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Berkat kekonsistenan mereka, Sido Muncul sukses meraih penghargaan Special Achievement dalam acara Bisnis Indonesia Social Responsibility Award (BISRA) 2021.
"Ini penghargaan pertama yang dibuat dan diberikan khusus ke Sido Muncul. Sebetulnya juga banyak yang sudah melakukan action di bidang lingkungan, seperti penanaman karang dan banyak lainnya,” kata Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat saat ditemui usai menerima Award dari Bisnis Indonesia Social Responsibility Award (BISRA) 2021, di Jakarta, Kamis (22/4/2021).
Sido Muncul mendapat penghargaan The Most Consistent Company in Corporate Action Responsibility Implementation atau Perusahaan Paling Konsisten dalam Penerapan Tanggung Jawab Tindakan Korporasi.
Irwan Hidayat menambahkan, pihaknya selalu menyisihkan keuntungan perusahaan untuk melakukan kegiatan CSR seperti operasi gratis, sumbangan kepada lansia, mengirim bantuan kepada korban bencana, membantu pencegahan penularan Covid-19, dan aktivitas lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan.
"Saya sendiri punya ide awalnya bahwa CSR itu biasanya 2 persen dari keuntungan perusahaan. Kalau perusahaan gede 2 persen itu oke. Makanya saya punya ide waktu itu, apa yang bisa dikasihkan dari bisnis itu kan menciptakan lapangan kerja, memberikan saran di bidang lingkungan, kemudian juga mendukung pariwisata. Nah itu semua kita lakukan lewat iklan, seperti operasi katarak,” jelas Irwan Hidayat.
Tidak hanya itu, Sido Muncul juga kerap mempromosikan pariwisata suatu daerah, misalnya Labuan Bajo.
“Terus tahun 2010 kami mulai mengiklankan soal pariwisata salah satunya Labuan Bajo," kata Irwan Hidayat.
Perusahaan yang terkenal dengan produk Tolak Angin, Tolak Linu, dan Kuku Bima ini juga rela menghabiskan dana sebesar 5 juta dolar AS untuk membantu mempromosikan pariwisata Labuan Bajo selama tiga tahun.
"Kami mengiklankan Kuku Bima Energi sembari mempromosikan Labuan Bajo. Jadi intinya segala sesuatu itu bisa digabungkan, antara berbisnis tetapi juga memberikan sesuatu ke masyarakat dan menginspirasi, kemudian juga bisa menyumbang ke masyarakat," tambahnya.
Dari berbagai kegiatan CSR yang dilakukan Sido Muncul tersebut, akhirnya perusahaan semakin fokus dan banyak membantu masyarakat. Hal ini yang membuat Sido Muncul tak lagi memakai nama CSR, dan menggagas istilah Corporate Action Responsibility (CAR).
"Nah dari CSR-CSR ini akhirnya saya kasih nama Corporate Action Responsibility. Jadi setiap corporate itu harus punya tanggung jawab ke negeri ini," jelas Irwan Hidayat.
Untuk itu, semakin banyak kegiatan CSR, tentu akan lebih baik bagi kehidupan masyarakat. Pemberian penghargaan kepada perusahaan dengan CSR terbaik diharapkan dapat memotivasi dan menginspirasi korporasi untuk memberi lebih banyak kepada masyarakat.
Melalui penghargaan pertama yang digagas Bisnis Indonesia ini, ia juga berharap semakin banyak perusahaan yang melakukan hal serupa: bertanggung jawab ke masyarakat dan negara dengan melakukan kegiatan CSR.
“Tapi kami berterima kasih telah menjadi yang pertama menerima ini. Saya berharap kalau Corporate Action Responsibility itu juga berjalan di perusahaan kecil, saya harapkan bisa berjalan," tutup Irwan.
Penulis: Dea Duta Aulia / Editor: Bardjan