Bangun Sinergi Pemberdayaan UMKM, BRI Hadirkan Microfinance Outlook 2021
Menghadapi tantangan di 2021, BRI Microfinance Institute menghadirkan BRI Microfinance Outlook 2021: Adapting Through Innovation & Synergy.
Editor: Content Writer
Mengenai Microfinance BRI
Prof Dr HD Seibel mendefinisikan microfinance sebagai “a sector of formal and non-formal financial institutions providing microsaving, microcredit, and microinsurance services to the microeconomy” (sektor keuangan formal dan lembaga keuangan non-formal yang menyediakan jasa tabungan mikro, kredit mikro, dan asuransi mikro yang ditujukan untuk ekonomi mikro).
Lembaga Keuangan mikro di Indonesia Jika diklasifikasikan berdasarkan Lembaga yang memberikan perizinan, Lembaga Keuangan mikro di Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yakni Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan bukan Bank, serta Koperasi.
Namun, berdasarkan kepemilikan, kelembagaan keuangan mikro dapat dibedakan menjadi empat. Yaitu perseorangan (rentenir), perseroan (PT), koperasi, dan Pemerintah.
Sejak 1980-an, Bank Rakyat Indonesia telah menjadi pelopor bagi dunia untuk program microfinance yang dikelola secara komersial dan inovatif tanpa meninggalkan asas kesinambungan.
Perkembangan praktik keuangan mikro di Indonesia menjadi semakin lebih progresif sejak financial technology (fintech) diperkenalkan ke masyarakat.
Layanan keuangan untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau umum dengan nilai nominal kecil, memberikan syarat relatif mudah terhadap akses keuangan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Oleh karenanya, melalui acara BRI Microfinance Outlook 2021 ini, BRI berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam memberikan overview proyeksi dan inovasi 2021 terhadap perkembangan microfinance, mikro insurance, dan fintech di era digitalisasi.
Hubungan erat dan kerja sama dengan para stakeholder, baik regional, nasional, dan global sangat diharapkan BRI untuk memajukan pengembangan microfinance dan pemberdayaan UMKM di Indonesia dalam sebuah ekosistem yang bersinergi.(*)