Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hutama Karya Garap Proyek Rute MRT Bundaran HI – Kota Senilai Rp 4,6 Triliun

Hutama Karya dan Kontraktor Sumitomo Mitsui Construction Company (SMCC) telah melakukan pembagian tugas

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Hutama Karya Garap Proyek Rute MRT Bundaran HI – Kota Senilai Rp 4,6 Triliun
ist
Hutama Karya 

Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hutama Karya kembali mendapat kepercayaan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) untuk menggarap Fase 2A rute Bundaran HI – Kota sepanjang 6,3 kilometer.

Sebelumnya Hutama Karya berhasil menggarap proyek sistem transporatsi rel angkutan cepat di Jakarta dalam Proyek MRT CP 106 rute Dukuh Atas – Bundaran HI.

Direktur Operasi I Hutama Karya, Novias Nurendra mengatakan, pembangunan fase 2 merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Dalam proyek senilai Rp4,6 Triliun ini Hutama Karya dan Kontraktor Sumitomo Mitsui Construction Company (SMCC) telah melakukan pembagian tugas," kata Novias dalam keterangannya, Selasa (27/4/2021).

"Dimana dalam pengerjaannya Hutama Karya akan menggunakan teknologi dalam pembuatan terowongan yaitu dengan metode TBM (Tunnel Boring Machine)," tambahnya.

Baca juga: Bayar Gaji Karyawan, JD.com Gunakan Mata Uang Digital

Novias kembali melanjutkan, mesin TBM tersebut akan difabrikasi langsung dari Jepang, dan akan dikirim ke Indonesia dengan mengunakan kontainer melalui jalur laut, kemudian diinstalasi setelah tiba di lokasi.

BERITA REKOMENDASI

Cutterhead TBM yang berada di bagian depan akan bergerak secara simultan dengan menggerus tanah secara perlahan, dengan dibantu mata bor yang bisa mengeluarkan air agar tanah menjadi lunak.

Setelah melalui proses tersebut akan dipasang precast beton secara segmental untuk membentuk jalur trowongan.

Dikarenakan lokasi Stasiun MRT yang berada di sekitar 2-3 level di bawah permukaan tanah maka dilakukan metode penggalian dari atas ke bawah (top down).

Baca juga: MRT Jakarta Izinkan Penumpang Berbuka di Gerbong dan Area Stasiun

“Pembangunan fase 2 dibagi menjadi 3 paket, dimana Hutama Karya bersama SMCC akan bekerja sama dalam pembangunan dengan konstruksi underground (bawah tanah) yang nantinya akan terkoneksi langsung dengan halte busway Transjakarta," ujar Novias.

"Total masa konstruksi akan berlangsung selama 72 bulan yang ditargetkan rampung pada September 2027 mendatang,” sambungnya.


Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa hal yang menarik dari proyek ini adalah design dan build dengan masa konstruksi kurang lebih 5 tahun, karena bersinggungan langsung dengan cagar budaya, pusat bisnis, dan transportasi.

Pembangunan paket kontrak ini juga akan terintegrasi dengan penataan konsep kota tua yaitu mengedepankan penataan area pejalan kaki dan manajemen rekayasa lalu lintas.

Sehingga pihak kontraktor sendiri akan berkoordinasi penuh dengan dinas terkait dan masyarakat sekitar demi memperlancar pelaksanaan pekerjaan.

"Kami juga memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan konstruksi nantinya tidak menganggu aktivitas dan kenyamanan pengguna jalan mengingat bahwa kawasan tersebut merupakan salah satu jalan protokol utama di ibukota,” tutup Novias.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas