Kejar KPR Non Subsidi, BTN Gandeng Pengembang Hunian Premium
BTN menggandeng pengembang hunian premium, PT Cipta Harmoni Lestari (CHL) sebagai upaya mengejar realisasi KPR non subsidi.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) menggandeng pengembang hunian premium, PT Cipta Harmoni Lestari (CHL) sebagai upaya mengejar realisasi KPR non subsidi.
Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN Suryanti Agustinar mengatakan, melalui penandatanganan Perjanjian Kersama (PKS), BTN akan memberikan berbagai kemudahan bagi konsumen yang hendak memiliki hunian di proyek perumahan tersebut.
“Realisasi KPR Non Subsidi tahun ini terus kami kejar agar lebih optimal dengan berbagai inovasi dan kerjasama baru, seperti PKS hari ini kami BTN bekerjasama dengan PT Cipta Harmoni Lestari yang mengembangkan The Sanctuary Collection, tentunya harapan kami akan berdampak pada realisasi KPR non subsidi,” ujar Yanti dalam keterangannya, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Adhi Commuter Properti dan BTN Kembangkan LRT City Bekasi Green Avenue
Menurutnya, permintaan pembiayaan perumahan pada 2021 mulai menunjukkan peningkatan, seiring telah berjalannya stimulus insentif yang diberikan pemerintah dan regulator berupa DP 0 persen dan PPN 0 persen.
"BTN optimis realisasi kredit KPR Non Subsidi tahun ini akan tercapai, alasanya industri properti diprediksi bakal tumbuh seiring dengan optimisme pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi berkisar 4 sampai 5 persen pada tahun ini," katanya.
Baca juga: Kabar Gembira, 1 Juta Pegawai Kontrak Bisa Ajukan KPR BTN, Harga Rumah Maksimal Rp 168 Juta
Chief Operating Officer (COO) PT Cipta Harmoni Lestari Andreas Audyanto menuturkan, animo masyarakat dalam mendapatkan hunian premium di The Sanctuary Collection sangat tinggi.
"Adanya PKS dengan bank BTN akan makin mendokrak penjulan. Di mana, sebanyak 148 unit telah terjual di Klaster Tanglin Parc yang dipasarkan seharga Rp2,9 miliar sampai dengan Rp4,8 miliar," paparnya.