Menteri Erick Ingin IFG Tiru Transformasi Perusahaan Raksasa Asuransi Asal Tiongkok
Salah satu perusahaan yang patut dijadikan contoh IFG adalah Ping An Insurance, perusahaan raksasa asal Tiongkok
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mendorong Indonesia Financial Group (IFG) mampu bertransformasi dan menjadi pemain global dalam industri asuransi dan penjaminan.
Erick mengatakan, salah satu perusahaan yang patut dijadikan contoh IFG adalah Ping An Insurance, perusahaan raksasa asal Tiongkok.
Industri yang menjadi fokus utama Ping An Insurance Group adalah industri asuransi.
Erick menjelaskan, pembentukan IFG Holding asuransi dan penjaminan merupakan salah satu upaya transformasi BUMN yang menyeluruh.
Transformasi tersebut merupakan pembenahan sektoral secara komprehensif untuk mentransformasi industri jasa keuangan yang profesional.
Baca juga: Kabupaten Sinjai dan Jasindo MoU Asuransi Pertanian dan Peternakan
Sehingga IFG menjadi kuat, dipercaya masyarakat, dan mengikuti perkembangan zaman yang berdaya saing global.
Baca juga: OJK: Perusahaan Asuransi Benamkan 80 Persen Portofolio Investasinya di Pasar Modal
"Seperti Ping An Insurance perusahaan asuransi Asia yang masuk dalam jajaran Fortune Global 500. Bisa demikian maju berkat tatakelola usaha yang profesional, inovasi produk keuangan, dan penggunaan teknologi," jelas Erick dalam acara IFG secara virtual, Rabu (28/4/2021).
"Tidak hanya mendapat kepercayaan konsumen, namun juga adaptif dalam digitalisasi dan menyesuaikan perilaku konsumen," sambungnya.
Sebagai informasi, IFG adalah BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan yang beranggotakan PT Jasa Raharja, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa dan PT Graha Niaga Tata Utama.
IFG merupakan holding yang dibentuk untuk berperan dalam pembangunan nasional melalui pengembangan industri keuangan lengkap dan inovatif melalui layanan investasi, perasuransian dan penjaminan.
Erick mengatakan, tidak hanya IFG, namun sektor jasa keuangan nasional secara keseluruhan juga dapat bertransformasi dan berinovasi seperti Ping An Insurance.
"Diharapkan (IFG dan pelaku sektor jasa keuangan lainnya) mampu menjadi pilar ekonomi yang tidak hanya memberikan yang terbaik kepada pelanggan, namun memberikan nilai kepada pemegang saham," pungkasnya.