RI Selalu Defisit Gula, Ini Sejumlah Penyebabnya
Produksi gula di dalam negeri setiap tahunnya, tidak pernah bisa mencukupi kebutuhan secara nasional
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produksi gula di dalam negeri setiap tahunnya, tidak pernah bisa mencukupi kebutuhan secara nasional yang saat ini diperkirakan mencapai 7,2 juta ton gula mentah.
Kepala Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Amanta mengatakan, produksi gula secara umum terus turun, seiring lahan tebu yang juga menurun.
"Sejak 2015 hingga 2019 terus menurun lahan tebu. Alhasil produksi gula dari tebu menurun sekitar 2,53 juta ton pada 2015 menjadi 2,23 juta ton pada 2019," kata Felippa secara virtual, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: 35 Ton Gula Rafinasi Disita Satreskrim Polresta Banyumas
Felippa menjelaskan, konsumsi gula secara nasional pada tahun ini yang bisa mencapai 7,2 juta ton gula mentah, terdiri dari konsumsi manusia sebesar 3,4 juta ton gula mentah atau setara 3,2 juta ton gula pasir.
"Kebutuhan industri setara 3,7 juta ton gula mentah. Jika dihitung ntuk konsumsi per kapita mencapai 13 kilo gram per tahun," ucapnya.
Ia menyebut, rendahnya produksi gula nasional turut disebabkan banyaknya pabrik gula yang sudah tua, dan akhirnya tingkat produktivitasnya menjadi lemah.
"Tingkat rendemen juga rendah, rata-rata nasional sekitar 7,56 persen dari perhitungan USDA. Tapi kalau asosiasi angkanya 8,07 persen," ucapnya.